Hari Perempuan Internasional, Kisah Perjuangan Kurir Wanita Jadi Kapten Tim
Di dunia logistik yang identik dengan tenaga dan mobilitas tinggi, peran kurir perempuan kerap kali dipandang sebelah mata.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di dunia logistik yang identik dengan tenaga dan mobilitas tinggi, peran kurir perempuan kerap kali dipandang sebelah mata.
Meski begitu, stigma ini tak menghalangi langkah para perempuan yang memilih menekuni profesi ini.
Salah satunya Putri Yanti (31) yang mampu membuktikan perempuan mampu bersaing di industri ini.
Putri memulai pekerjaannya sebagai kurir Lion Parcel pada tahun 2020 lalu.
Dirinya mengaku awalnya banyak pihak yang meragukan kemampuannya sebagai seorang perempuan menjalani profesi kurir.
Namun Putri mampu menjalankan tugasnya dengan baik sebagai kurir.
“Banyak yang bilang pekerjaan ini cocoknya hanya untuk laki-laki. Tapi bagi saya baik perempuan maupun laki-laki, kita bisa melakukan apa saja selama kita mau berusaha dan menjalaninya dengan penuh semangat,” ujar Putri melalui keterangan tertulis, Minggu (9/3/2025).
Putri juga merasakan bahwa stigma pekerjaan kurir yang identik dengan laki-laki masih melekat di masyarakat.
Hal ini terlihat dari ekspresi terkejut beberapa pelanggan ketika menyadari bahwa kurir yang mengantarkan paketnya adalah perempuan.
Tidak jarang, ia juga mendapatkan pertanyaan terkait keyakinannya memilih profesi ini. Namun, Putri tak menganggap respon seperti ini sebagai bentuk diskriminatif dari masyarakat.
Ia tetap memilih pekerjaannya sebagai kurir dan menjalaninya dengan penuh semangat.
Sebagai ibu tunggal bagi satu anaknya, Putri selalu memegang teguh prinsip kerja keras, kesabaran, dan penuh syukur.
Berkat kegigihannya, Putri berhasil menjadi Kapten, yaitu leader bagi para kurir di area pengiriman tertentu.
Biasanya, Kapten mengelola 10-20 kurir di area tertentu dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan tim kurir serta memastikan mereka mendapat informasi terbaru terkait perusahaan seperti kebijakan atau sistem operasional.
Peran ini membuktikan bahwa perempuan juga mampu menjadi pemimpin di industri logistik yang masih erat dengan stigma laki-laki.
Sushila Karki Pecahkan Rekor: PM Perempuan Pertama Nepal, Usia 73 Tahun, Dipilih Lewat Discord |
![]() |
---|
Tim Independen LNHAM Pencari Fakta Rusuh Agustus 2025 Dibentuk Atas Inisiasi 6 Lembaga Nasional |
![]() |
---|
Represi Aparat di Aksi Protes Perpanjang Sejarah ‘September Hitam’, Pemerintah Diminta Bertindak |
![]() |
---|
Menteri PPPA Ajak Kaum Ibu Meneladani Rasulullah SAW dalam Memuliakan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Sosok RH, Remaja Bacok Bocah MA hingga Tewas di Kolaka Timur, Ngaku Sakit Hati Sering Diejek Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.