Kerusuhan di Nepal
Sushila Karki Pecahkan Rekor: PM Perempuan Pertama Nepal, Usia 73 Tahun, Dipilih Lewat Discord
PM baru Nepal dipilih lewat Discord! Gen Z singkirkan elite, pilih nenek 72 tahun. Dunia terbelalak, Asia berubah.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM — Nepal mencatat sejarah politik yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) dan tokoh reformis, resmi dilantik sebagai Perdana Menteri sementara Nepal pada Jumat (12/9/2025).
Ia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut, dan—lebih mengejutkan lagi—dipilih langsung oleh demonstran Gen Z melalui voting digital di platform Discord.
Pelantikan Karki dilakukan oleh Presiden Ram Chandra Paudel dalam upacara singkat di Istana Kepresidenan Kathmandu.
Ia hadir mengenakan sari merah, mengambil sumpah jabatan tanpa pidato panjang. Namun, ia sempat menyampaikan pernyataan singkat kepada media:
“Saya tidak datang untuk berkuasa. Saya datang untuk menjaga agar negara ini tidak runtuh,” ujar Karki kepada wartawan di Kathmandu, Jumat (12/9/2025), dikutip dari The Hindu.
Baca juga: 142 Suara di PBB Dukung Deklarasi Solusi 2 Negara, Israel dan AS Menolak
Pemilihan Karki terjadi di tengah krisis politik dan sosial yang melanda Nepal. Seperti dilaporkan oleh media internasional, gelombang demonstrasi besar-besaran pecah setelah pemerintah memblokir akses ke 26 platform media sosial, termasuk Instagram, TikTok, dan YouTube.
Kebijakan tersebut memicu kemarahan publik, terutama generasi muda yang telah lama frustrasi oleh korupsi, nepotisme, dan stagnasi ekonomi.
Kerusuhan yang berlangsung selama lebih dari seminggu menewaskan sedikitnya 51 orang dan melukai lebih dari 1.300 lainnya.
Gedung parlemen dan kantor pemerintahan dibakar massa. Perdana Menteri KP Sharma Oli mengundurkan diri dan menghilang dari publik, sementara parlemen dibubarkan oleh presiden.
Dalam kekosongan kekuasaan, komunitas Gen Z membentuk server Discord bernama Youth Against Corruption, yang beranggotakan lebih dari 145.000 orang. Setelah dua hari diskusi dan pemungutan suara virtual, nama Sushila Karki muncul sebagai kandidat konsensus.
Sushila Karki lahir pada 7 Juni 1952 di Biratnagar, Provinsi Koshi, Nepal. Ia dikenal sebagai perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA) Nepal, dengan reputasi tegas dalam memerangi korupsi dan intervensi politik dalam sistem hukum. Lulusan hukum dari Universitas Tribhuvan dan aktivis sejak masa muda, Karki kerap menjadi simbol integritas di tengah lanskap politik Nepal yang penuh tantangan.
“Ini momen kemenangan. Kami tidak hanya menggulingkan elite korup, tapi juga membuktikan bahwa demokrasi bisa lahir dari ruang digital,” kata Amrita Ban, moderator Discord Youth Against Corruption, dalam wawancara langsung di Kathmandu, Kamis (11/9/2025), dikutip dari CNN International.
Baca juga: Delegasi RI Menginap di Hotel yang Dibakar Demonstran Nepal
Penunjukan Karki dipandang sebagai kemenangan moral kaum muda dan simbol transisi menuju demokrasi digital di Asia Selatan.
Kini, semua mata tertuju pada Nepal—bukan karena kerusuhan, tapi karena keberanian rakyatnya memilih pemimpin lewat jalur yang tak lazim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.