Mengenal Kanker Nasofaring, Dokter Spesialis Jelaskan Pilihan Pengobatan hingga Harapan Kesembuhan
Kanker nasofaring mungkin masih asing di telinga banyak orang. Berikut penjelasannya menurut dokter spesialis penyakit dalam.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Wahyu Aji
4. Kebiasaan makan ikan asin: ikan asin yang diawetkan dengan penggaraman dapat menghasilkan zat karsinogenik bernama nitrosamin.
Jika dikonsumsi sejak kecil hingga jangka panjang, risiko kanker nasofaring meningkat drastis.
Gejala yang Sering Diabaikan
Salah satu alasan utama mengapa kanker nasofaring terlambat terdeteksi adalah karena gejalanya mirip penyakit ringan.
Pasien sering menyangka hanya mengalami flu, sinusitis, atau radang biasa.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Pilek yang tak kunjung sembuh.
- Hidung tersumbat kronis.
- Telinga berdenging atau gangguan pendengaran sebelah.
- Pandangan ganda atau perubahan pada mata.
- Benjolan di leher yang tidak hilang.
- Dr. Wahyu menegaskan, gejala-gejala ini harus diwaspadai terutama bila berlangsung lama.
“Gejalanya kadang-kadang mirip dengan penyakit-penyakit lain. Contohnya misalkan pilek dalam waktu yang lama. Padahal pilek itu mungkin salah satu gejala,” jelasnya.
Stadium Kanker Nasofaring
Seperti kanker lainnya, kanker nasofaring dibagi ke dalam beberapa stadium:
Stadium 1: kanker masih terbatas di area nasofaring.
Stadium 2–3: kanker sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher.
Stadium 4: kanker menyebar ke organ jauh seperti hati, paru-paru, tulang, atau otak.
Sayangnya, banyak pasien datang saat sudah memasuki stadium 3 atau 4, sehingga peluang sembuh lebih kecil dibanding stadium awal.
Deteksi dini menjadi kunci penting dalam penanganan kanker nasofaring.
Pemeriksaan sederhana oleh dokter THT dapat dilakukan jika seseorang mengalami gejala mencurigakan.
Pemeriksaan yang biasanya dilakukan meliputi endoskopi (melihat langsung area nasofaring dengan kamera kecil), pemeriksaan pencitraan (CT scan atau MRI), serta biopsi (pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium).
Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar peluang pengobatan berhasil.
Pilihan Pengobatan
Kaum Pria Berisiko Tinggi Kena Kanker Darah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta Hati-hati Saat Uji Coba Vaksin Kanker Enteromix Asal Rusia di Indonesia |
![]() |
---|
Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Multiple Myeloma, Apa yang Harus Dilakukan? |
![]() |
---|
Rusia Umumkan Temuan soal Vaksin Kanker, Menkes Harap Uji Klinisnya Ada di Indonesia |
![]() |
---|
Tuberkulosis Masih Jadi Ancaman Serius, 14 Orang Meninggal Setiap Jam di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.