Mengenal Kanker Nasofaring, Dokter Spesialis Jelaskan Pilihan Pengobatan hingga Harapan Kesembuhan
Kanker nasofaring mungkin masih asing di telinga banyak orang. Berikut penjelasannya menurut dokter spesialis penyakit dalam.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kanker nasofaring mungkin masih asing di telinga banyak orang.
Namun, faktanya kanker ini termasuk salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemukan di Indonesia.
Sayangnya, karena gejalanya mirip penyakit ringan sehari-hari, kanker ini kerap terdeteksi terlambat.
Apa Itu Kanker Nasofaring?
Nasofaring adalah bagian tubuh yang terletak di belakang hidung dan pangkal tenggorokan.
Area ini berbentuk sempit, tersembunyi, dan menjadi penghubung antara rongga hidung dengan saluran pernapasan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Hematologi dan Onkologi Medik, dr. Wahyu Djatmiko Sp.PD menjelaskan bahwa kanker nasofaring merupakan keganasan yang tumbuh di area tersebut.
“Kanker nasofaring memang salah satu kanker yang cukup banyak ditemukan. Urutan ke enam di Indonesia. Meskipun sebenarnya kalau lihat angkanya sih cukup tinggi,” jelas dr. Wahyu dalam Healthy Talk Tribun Health, Minggu (14/9/2025).
Penyebab Belum Jelas, Faktor Risiko Jadi Sorotan
Hingga kini penyebab pasti kanker nasofaring belum bisa dipastikan.
Namun, para ahli sepakat bahwa ada sejumlah faktor risiko yang bisa memicu sel sehat berubah menjadi ganas.
“Penyebab pasti belum diketahui. Tapi dikatakan dengan faktor risiko-faktor risiko. Jadi faktor risiko-faktor risiko yang kelihatannya mampu mengubah sisa sehat di nasofaring menjadi berubah menjadi ganas,” terang dr. Wahyu.
Faktor risiko itu antara lain:
1. Infeksi virus Epstein-Barr (EBV): hampir 90 persen pasien kanker nasofaring terdeteksi positif virus ini.
Virus EBV bisa mengganggu sistem genetik sel sehingga memicu perubahan menjadi kanker.
2. Merokok: konsumsi rokok dalam jumlah banyak meningkatkan risiko kanker nasofaring maupun jenis kanker lain di saluran pernapasan.
3. Konsumsi alkohol: alkohol berlebihan berhubungan dengan perubahan sel di area nasofaring.
Kaum Pria Berisiko Tinggi Kena Kanker Darah, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya |
![]() |
---|
Pemerintah Diminta Hati-hati Saat Uji Coba Vaksin Kanker Enteromix Asal Rusia di Indonesia |
![]() |
---|
Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Multiple Myeloma, Apa yang Harus Dilakukan? |
![]() |
---|
Rusia Umumkan Temuan soal Vaksin Kanker, Menkes Harap Uji Klinisnya Ada di Indonesia |
![]() |
---|
Tuberkulosis Masih Jadi Ancaman Serius, 14 Orang Meninggal Setiap Jam di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.