Kemenkes Ungkap Efek Domino Bunuh Diri: 35 Orang Ini Bisa Terdampak Psikologis
Satu kasus bunuh diri berdampak ke 35 orang di sekitar korban. Kemenkes ungkap risiko psikologis dan pentingnya konseling.
Ringkasan Utama
Kementerian Kesehatan mengungkap bahwa satu kasus bunuh diri dapat berdampak psikologis pada setidaknya 35 orang di sekitar korban. Deteksi dini dan konseling menjadi kunci pencegahan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr. Imran Pambudi, menyampaikan bahwa dampak bunuh diri tidak berhenti pada korban.
Menurutnya, satu kasus bunuh diri dapat memengaruhi kondisi mental sedikitnya 35 orang di sekitar korban.
“Bisa keluarganya, penolongnya yang stres, orang yang melihat kejadian, atau teman-temannya. Banyak dari mereka yang merasa bersalah. Ini membuat mereka berisiko mengalami gangguan mental dan membutuhkan konseling,” ujar Imran dalam temu media di Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa keinginan untuk mengakhiri hidup merupakan proses psikologis yang kompleks dan panjang, yang umumnya diawali dengan depresi. Namun, menurutnya, niatan tersebut dapat dicegah jika masyarakat lebih peka terhadap tanda-tanda awal.
Gejala yang perlu diwaspadai meliputi perubahan perilaku, menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan minat, ucapan keputusasaan, gangguan tidur atau makan, serta tindakan ekstrem.
“Saat melihat dan merasakan tanda-tanda tersebut bisa langsung mencari pertolongan,” kata Imran.
Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes menyediakan layanan konseling gratis dan rahasia melalui platform healing119.id.
Layanan ini ditujukan bagi masyarakat yang mengalami krisis psikologis dan dapat memberikan rujukan ke fasilitas kesehatan bila diperlukan.
Imran menekankan pentingnya mengubah stigma dan keheningan seputar isu bunuh diri menjadi ruang terbuka untuk empati dan dukungan.
“Kita perlu menggeser cara pandang, dari menyalahkan menjadi memahami,” ujarnya.
Baca juga: Kasus Ibu Bunuh Anak di Bandung, Menteri PPPA Ingatkan Pentingnya Komunikasi Keluarga
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendorong strategi pencegahan bunuh diri melalui pembatasan akses ke sarana bunuh diri, pelaporan media yang bertanggung jawab, pelatihan petugas lini depan, dan penyediaan layanan konseling yang mudah diakses.
Merujuk data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), pada tahun 2021 tercatat sekitar 746 ribu kematian akibat bunuh diri secara global.
Dan Indonesia menyumbang 4.750 kasus pada tahun yang sama.
Sementara itu, data Kepolisian menunjukkan tren kenaikan kasus bunuh diri di Indonesia. Pada tahun 2023 tercatat 1.350 kasus, meningkat menjadi 1.450 kasus pada tahun 2024.
“Jadi, tahun 2024 terjadi peningkatan sebanyak 100 kasus bunuh diri dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Imran.
Kemenkes mengajak masyarakat untuk lebih terbuka dalam membicarakan isu kesehatan jiwa dan tidak ragu mencari bantuan profesional.
Disclaimer
Artikel ini berisi isu bunuh diri. Tidak bertujuan untuk menginspirasi melakukan hal serupa.
Informasi yang disajikan hanya untuk tujuan edukasi dan meningkatkan kesadaran.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami krisis kesehatan mental, segera cari bantuan profesional melalui layanan kesehatan mental, konselor, atau organisasi kesehatan mental terpercaya. Seperti layanan healing119.id
Kemenkes
Kementerian Kesehatan
bunuh diri
gangguan mental
kesehatan jiwa
healing119
Dampak Psikologis
kesehatan mental
dr. Imran Pambudi
Hindari Praperadilan, KPK Pilih Gunakan Sprindik Umum di Kasus Korupsi PMT |
![]() |
---|
Empat Rumah Sakit Ini Jadi Pusat Pelatihan Penanganan Kanker Serviks |
![]() |
---|
KPK Dalami Aliran Dana Korupsi RSUD Koltim, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Diperiksa |
![]() |
---|
Kronologi Santri Meninggal di Kepulauan Meranti Riau, Kemenkes: Sebabnya Cacar Air, Bukan Mpox |
![]() |
---|
KPK Panggil Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes terkait Korupsi RSUD Kolaka Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.