Senin, 29 September 2025

Kemenkes Pastikan Stok Obat Kusta di Papua Barat Tersedia: Masih Cukup

Khusus di Papua Barat, hingga September 2025 terdapat 422 kasus kusta terdaftar, dengan 254 kasus baru.

Editor: Erik S
gemini AI
ILUSTRASI PENYAKIT KUSTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, stok obat Kusta di Papua Barat tersedia. Kusta merupakan penyakit menular akibat kuman Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, dan organ tubuh lain. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan, stok obat Kusta di Papua Barat tersedia. Kusta merupakan penyakit menular akibat kuman Mycobacterium leprae yang menyerang kulit, saraf tepi, dan organ tubuh lain.

Hal ini merespons pemberitaan mengenai kekosongan obat kusta selama satu tahun terakhir, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.

“Dari hasil koordinasi tersebut telah dipastikan bahwa stok obat kusta di Papua Barat aman. Hingga saat ini ketersediaan obat masih cukup,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Serumah dengan Penderita Kusta Disarankan Minum Obat Kemoprofilaksis

Khusus di Papua Barat, hingga September 2025 terdapat 422 kasus kusta terdaftar, dengan 254 kasus baru.

Dari jumlah itu, 62 kasus adalah anak-anak dan 7 kasus disertai disabilitas. Kabupaten Manokwari menjadi daerah dengan beban tertinggi, melaporkan 364 kasus terdaftar dan 242 kasus baru.

Untuk menjamin ketersediaan obat, Kemenkes menyalurkan ribuan blister Multidrug Therapy (MDT) ke Papua Barat.

Pada April 2025, dikirimkan 6.000 MDT MB Dewasa dan 666 MDT MB Anak.

Per September 2025, stok masih mencukupi, yakni 3.006 MDT MB Dewasa dan 48 MDT MB Anak di Papua Barat.

Sementara di Kabupaten Manokwari tersedia 690 MDT MB Dewasa dan 48 MDT MB Anak.

Diagnosis Kusta

Diagnosis kusta ditegakkan bila ditemukan salah satu dari tiga tanda utama: bercak keputihan atau kemerahan yang mati rasa, penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi, atau hasil BTA positif dari kerokan jaringan kulit.

Penyakit ini dapat disembuhkan dengan pengobatan MDT yang tersedia gratis di Puskesmas.

Baca juga: Indonesia Targetkan Bebas Kusta dan Kaki Gajah di Tahun 2030

Pencegahan dilakukan melalui penemuan dini, pengobatan tepat, serta pemberian obat pencegahan bagi kontak erat penderita.

Kemenkes mengakui masih ada tantangan dalam penanggulangan kusta.

Kapasitas petugas, dokter, dan analis laboratorium masih terbatas, rotasi tenaga kesehatan cukup sering, serta belum adanya dukungan anggaran untuk pemeriksaan skin smear.

“Kusta adalah program prioritas di Papua Barat. Kami akan terus memastikan ketersediaan obat tetap aman, sambil memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di daerah,” kata Aji.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan