Senin, 6 Oktober 2025

Dampak Radiasi Cs-137 Seperti di Cikande Banten Pada Kesehatan Anak, Orang Dewasa hingga Ibu Hamil

Kasus paparan radiasi Cesium-137 atau Cs-137 di Cikande, Banten tak hanya akan berdampak pada kesehatan saja tetapi memiliki efek jangka panjang.

|
TribunBanten.com/Muhammad Uqel
Kondisi salah satu lapak peleburan besi di kawasan modern Cikande, Kabupaten Serang dipasang garis polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus paparan radiasi Cesium-137 atau Cs-137 di Cikande, Kabupaten Serang Banten menjadi perhatian pemerintah.

Kasus cemaran radiasi ini telah ditetapkan sebagai kejadian khusus oleh pemerintah.

Baca juga: Efek Radiasi Belum Terasa, Tawa Anak-anak Cikande ‘Diselimuti’ Radioaktif C-137

Cesium-137 merupakan unsur radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir yang mudah larut dalam air, sehingga jika mengkontaminasi lingkungan.

Zat ini akan larut dan dapat masuk ke rantai makanan maupun tubuh makhluk hidup.

Jika tidak ditangani, kasus cemaran ini bukan berdampak pada kesehatan saja tetapi memiliki dampak jangka panjang yang mempengaruhi generasi mendatang.

Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Laila Rose Foresta, SpRad (K) NKL,  mengatakan, ada dua kelompok yang paling rentan terkena paparan radiasi tersebut.

Baca juga: Mengenal Radioaktif Cesium 137 yang Viral di Cikande Banten, Apakah Berbahaya? Ini Kronologinya

Mereka adalah anak-anak dan ibu hamil

Hal ini karena sel dalam tubuh seorang anak masih dalam masa pertumbuhan.

“Paparan radiasi berulang dapat menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan tersebut, keterlambatan perkembangan otak, hingga masalah hormonal pada anak,” kata dia dikutip dari laman IPB, Senin (6/10/2025).

Selain itu, radiasi juga menimbulkan risiko tinggi pada sistem reproduksi dimana dapat menurunkan kesuburan akibat kerusakan produksi sel sperma atau ovum.

Pada ibu hamil, terutama trimester pertama, paparan radiasi bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, cacat bawaan, hingga retardasi mental pada bayi.

Ia menjelaskan, radiasi tidak punya bau, rasa, atau warna.

Jika jumlah paparan radiasi sangat tinggi, tubuh bisa langsung memberi tanda misalnya luka bakar pada daerah kulit yang terkena, atau rasa mual, muntah, atau lemas hanya beberapa jam setelah terpapar. 

“Gejala ini disebut acute radiation syndrome (ARS). Tapi kalau jumlahnya kecil dan berulang, tubuh tidak langsung memberi sinyal bahaya. Radiasi bisa diam-diam mengendap di organ, lalu merusak sel sedikit demi sedikit,” paparnya.

Meski demikian, efek paparan radiasi dapat berbeda pada setiap orang atau efek stokastik.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved