Senin, 6 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Mengenal Burnout, Kondisi Mental yang Dialami Diplomat Arya Daru Sebelum Meninggal 

Arya Daru disebut mengalami dinamika psikologis yang kompleks salah satunya kelelahan mental atau burnout sebelum ditemukan tewas. 

Dok. Pribadi Arya Daru
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Arya Daru disebut mengalami dinamika psikologis yang kompleks salah satunya kelelahan mental atau burnout sebelum ditemukan tewas.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meninggalnya Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan membuka fakta tentang kondisi mentalnya. 


Arya Daru disebut mengalami dinamika psikologis yang kompleks salah satunya kelelahan mental atau burnout sebelum ditemukan tewas. 

Baca juga: Komnas HAM Minta Polisi Tetap Membuka Ruang jika Ditemukan Fakta Baru Kasus Kematian Arya Daru


Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) pagi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur, kepalanya dibungkus plastik dan terlilit lakban kuning dan tubuhnya tertutup selimut biru.


Lantas, seperti apa burnout itu dalam penjelasan medis? Berikut ulasan Tribunnews.com


Kondisi Mental Arya Daru 

Ahli Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Nathanael E. J. Sumampouw mengungkap kondisi psikologis diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan.


Pemeriksaan terhadap Arya Daru dilakukan oleh tim yang terdiri dari tujuh psikolog berpengalaman dengan pendekatan otopsi psikologis.

KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arya Daru Pangayunan dan istri, Meta Ayu Puspitantri. Polisi terus menyelidiki kematian tragis Arya Daru Pangayunan, dengan menelusuri lingkar pertemanannya guna mengungkap motif di balik jasadnya yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekos kawasan Menteng.
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Arya Daru Pangayunan dan istri, Meta Ayu Puspitantri. Polisi terus menyelidiki kematian tragis Arya Daru Pangayunan, dengan menelusuri lingkar pertemanannya guna mengungkap motif di balik jasadnya yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di indekos kawasan Menteng. (Instagram @ddaru_chee)

Nathanael menyebut dalam proses pengungkapan pihaknya mewawancarai keluarga, rekan kerja, atasan, dan orang-orang yang mengenal almarhum.  

Selain itu pihaknya juga mempelajari dokumen dan informasi dari kehidupan pribadi, pekerjaan, serta data dari kepolisian untuk memahami kondisi psikologis.

Dari hasil pemeriksaan mendalam terungkap bahwa almarhum memiliki riwayat untuk mengakses layanan kesehatan mental secara daring. 

Baca juga: Soroti Aktivitas Arya Daru di Rooftop Kemlu RI, Pakar Hukum dan HAM: Ada Ketakutan Dibuntuti

Data yang dihimpun, upaya itu pertama kali tercatat pada tahun 2013 dan terakhir kali terpantau pada tahun 2021.

Menurutnya, almarhum menjalankan tugas sangat mulia yakni memberikan perlindungan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. 

Nathanael mengungkap Arya Daru seorang pekerja kemanusiaan yang memikul berbagai tanggung jawab, pelindung, pendengar, dan penyelamat (rescuer) bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis. 

Hal itu menuntut empati yang tinggi, kepekaan emosional yang mendalam, ketahanan psikologis, dan sensitivitas sosial. 

Apa Itu Burnout yang Dialami Arya Daru?


Dalam bahasa psikologis, almarhum mengalami burnout (kelelahan mental), compassion fatigue (kelelahan karena kepedulian), serta terpapar penderitaan dan trauma. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved