Minggu, 5 Oktober 2025

Mengenal Asfiksia Autoerotik, Menahan Napas untuk Capai Kenikmatan Seksual, Berisiko Kematian

Asfiksia autoerotik atau juga disebut asfiksia erotis menjadi praktik seksual yang jarang dibicarakan, namun memiliki risiko kematian.

|
Tribunnews
ILUSTRASI - Asfiksia autoerotik (Autoerotic Asphyxiation) atau juga disebut asfiksia erotis menjadi salah satu praktik seksual yang jarang dibicarakan, namun memiliki risiko fatal. Berikut penjelasannya. 

Dokter Nonot, sapaan karibnya, menjelaskan tanda-tanda yang muncul dalam kematian yang dikarenakan kehabisan oksigen.

"Meninggal dunia karena kehabisan oksigen dalam tubuh atau bahasa medisnya asfiksia atau mati lemas tandanya antara lain terdapat kebiruan pada beberapa titik tubuh."

"Misalnya jaringan di bawah kuku, pada organ dalam juga mengalami pembengkakan," jelasnya.

Selain itu, warna darah biasanya lebih gelap juga menjadi tanda mati lemas akibat kekurangan oksigen.

Ciri-ciri autoerotic hanging atau autoerotic asphyxiation secara umum yang dibedakan secara khusus dari kasus bunuh diri adalah adanya tanda-tanda aktivitas seksual pada korban.

Profesor emeritus patologi dan pakar forensik dari Australia, Roger W. Byard menjelaskan ada tanda bukti aktivitas fisik pada pelaku asfiksia erotis.

Misalnya jasad ditemukan telanjang dengan materi pornografi di sekitarnya.

Pada kasus lain, dijumpai pula pelaku berpakaian silang (cross dressing).

Contohnya seorang laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan.

Referensi:

  • Richard Ha, DO; Andrew Lee, MHS; Kye Y. Kim, MD. (2017). Autoerotic Asphyxiation: A Case Report.
  • Roger W. Byard. (2012). Autoerotic death: a rare but recurrent entity.

*) Disclaimer:

Artikel ini dibuat semata-mata untuk informasi dan tidak bertujuan menginspirasi tindakan asfiksia autoerotik atau bunuh diri. 

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved