Lokal Asri
Nyirih Bukan Sekadar Tradisi, Ini Deretan Manfaatnya untuk Kesehatan Gigi
Tradisi nyirih diyakini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, terutama dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Editor:
Content Writer
Meski memiliki sejumlah manfaat, ditemukan juga efek samping dari tradisi nyirih jika dilakukan dalam batas yang tak wajar. Berdasarkan artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Airlangga, penggunaan tembakau dan kapur sirih dalam jumlah yang tidak terkendali berpotensi menimbulkan iritasi dan dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius seperti kanker mulut.
Untuk itu, penting bagi masyarakat masa kini yang ingin melestarikan tradisi ini agar melakukannya secara lebih bijak. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan jika ingin melakukan tradisi nyirih:
1. Gunakan Bahan-Bahan Alami Berkualitas
Pilihlah daun sirih yang segar, pinang muda yang belum terlalu keras, serta kapur sirih dalam jumlah yang sangat terbatas. Hindari bahan-bahan tambahan yang tidak diketahui kandungannya. Semakin murni dan alami bahan yang digunakan, semakin kecil risiko terhadap kesehatan mulut.
2. Hindari Penggunaan Tembakau
Meski sebagian masyarakat menambahkan tembakau dalam ramuan nyirih untuk efek tertentu, tembakau diketahui mengandung zat adiktif dan karsinogenik. Penggunaan tembakau secara rutin dapat meningkatkan risiko iritasi pada jaringan mulut, perubahan warna gigi, hingga kanker mulut. Oleh karena itu, sebaiknya praktik nyirih dilakukan tanpa tembakau.
3. Batasi Frekuensi Penggunaan
Nyirih sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Cukup 1–2 kali dalam seminggu jika hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut. Penggunaan yang terlalu sering, meskipun tanpa tembakau, dapat memicu pengeroposan email gigi dan iritasi gusi akibat kapur sirih.
4. Perhatikan Reaksi Tubuh
Apabila setelah nyirih muncul rasa panas, perih, atau luka pada bagian mulut, sebaiknya hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter gigi. Reaksi tersebut bisa menjadi tanda iritasi atau ketidaksesuaian bahan dengan kondisi mulut individu.
5. Kombinasikan dengan Perawatan Gigi Modern
Nyirih sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya cara untuk merawat kesehatan gigi dan mulut. Tetaplah melakukan perawatan gigi secara modern seperti menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, menggunakan benang gigi, serta rutin memeriksakan kesehatan gigi ke dokter.
Walaupun tradisi nyirih lebih sering dilakukan oleh generasi tua, tidak ada salahnya bagi kita untuk melakukannya sebagai upaya pelestarian budaya. Namun demikian, penting untuk tetap memperhatikan cara pelaksanaannya yang aman agar warisan budaya ini tetap terjaga tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.
#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia
Baca juga: 5 Jamu Tradisional untuk Diet Sehat, Merawat Tubuh Alami Tanpa Merusak Lingkungan
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia |
---|
Kemitraan Indonesia - PBB Diperbarui, Siap Dorong Agenda SDGs hingga 2030 |
---|
Penasihat Muda Sekjen PBB, Ada Tokoh Muda Perubahan Iklim Indonesia |
---|
Misteri Segitiga Bermuda Ada di Alam Indonesia? Perairan Masalembo Namanya! |
---|
6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.