Senin, 29 September 2025

Lokal Asri

Misteri Segitiga Bermuda Ada di Alam Indonesia? Perairan Masalembo Namanya!

Pernah mendengar tentang misteri Segitiga Bermuda yang berada di bagian barat Samudra Atlantik Utara? Ternyata di alam Indonesia juga ada!

dokumen grid.id
MISTERI ALAM INDONESIA - Ilustrasi Perairan Masalembo yang disebut sebagai Segitiga Bermuda Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Kamu pernah mendengar tentang misteri Segitiga Bermuda yang berada di bagian barat Samudra Atlantik Utara? Kawasan ini dikenal dengan kisah hilangnya kapal dan pesawat tanpa jejak. Ternyata kawasan dengan cerita serupa juga ada di alam Indonesia!

Lokasinya berada di Masalembo, sebuah perairan yang berada di tengah Laut Jawa. Tepatnya, di lautan antara Pulau Bawean di Jawa Timur, Kota Majene di Sulawesi Barat, dan Kepulauan Tengah di Nusa Tenggara Barat.

Kepulauan Masalembo terdiri dari tiga pulau kecil, yaitu Masalembu, Masakambing, dan Keramaian yang masing-masing pulaunya dihuni sekitar 1.000–4.000 penduduk. Secara administratif, Kepulauan Masalembo berada di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. 

Luas total wilayahnya mencapai 40,85 km persegi dan kawasan kepulauan ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di seluruh sisinya.

Insiden di Masalembo

Kawasan perairan di alam Indonesia ini dijuluki sebagai Segitiga Bermuda Indonesia karena banyaknya kejadian kecelakaan kapal atau pesawat di wilayah ini. Menurut jurnal Saintek Maritim yang berjudul “Misteri Segitiga “Masalembo” Merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia” sejumlah insiden kecelakaan yang terjadi di perairan Masalembo diantaranya, yaitu:

  • KMP Tampomas II (1981): Kapal penumpang ini terbakar dan tenggelam di perairan Masalembo dan menelan 369 jiwa, baik penumpang maupun awaknya.
  • KM Senopati Nusantara (2006): Kapal yang mengangkut 628 orang ini dinyatakan hilang sekitar pukul 03.00, 30 Desember 2006. Pihak KNKT menduga kapal ini tenggelam karena cuaca buruk.
  • Adam Air Penerbangan 574 (2007): Pesawat yang membawa 102 penumpang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Manado ini dinyatakan hilang kontak setelah tidak bisa dihubungi ATC Makassar.
  • KM Mutiara Indah, KM Fajar Mas, KM Sumber Awal (2007): Ketiga kapal muatan ini karam di Perairan Masalembo dalam waktu yang berdekatan, yaitu 19 Juli, 27 Juli, dan 16 Agustus.
  • KM Teratai Prima (2009): Menurut awak kapal yang selamat, KM Teratai Prima tenggelam karena diterpa angin puting beliung yang menyebabkan gelombang setinggi 2 meter. 36 berhasil selamat sementara ratusan penumpang lainnya dinyatakan hilang.
  • KMP Mutiara Sentosa I (2017): Kapal rute Surabaya-Balikpapan ini mengalami kebakaran di perairan Masalembo dengan membawa 178 orang, terdiri dari 134 penumpang dan 44  anak buah kapal (ABK). Tim SAR berhasil mengevakuasi sebagian besar penumpang.

Baca juga: Unik! Ini Dia 4 Ritual yang Jadi Cara Menghormati Alam Indonesia

Misteri dan Penjelasan Ilmiah Perairan Masalembo

Berdasarkan berbagai insiden yang terjadi di perairan Masalembo, masyarakat setempat memiliki mitos dan cerita misteri. Mereka percaya bahwa kawasan di alam Indonesia ini dijaga oleh makhluk halus atau kerajaan gaib yang akan marah jika wilayahnya dilanggar tanpa izin.

Selain itu, mengutip dari berbagai sumber, beberapa nelayan juga mengaku melihat penampakan sosok misterius yang diyakini adalah arwah korban yang mengalami insiden di wilayah ini.

Meskipun tidak ada penjelasan ilmiah, mitos-mitos ini tetap dipercaya masyarakat sehingga menambah misteri keangkeran Perairan Masalembo. 

Tidak hanya mitos, ternyata terdapat penjelasan ilmiah yang menjadi faktor sering terjadinya kecelakaan di wilayah ini, lho! Kondisi unik di Perairan Masalembo pernah diulas dalam penelitian LIPI berjudul Menguak Mitos Segitiga Masalembo dalam Perspektif Oseanografi (2016) oleh Adi Purwandana S.Si., M.Si. 

Penelitian tersebut mengungkap adanya fenomena turbulensi udara yang berpotensi membahayakan penerbangan, serta pusaran air yang dapat mengancam keselamatan pelayaran. 

Fenomena ini dipicu oleh perbedaan karakteristik antara Laut Jawa di sebelah barat kepulauan Masalembo yang dangkal, dan Laut Flores di sebelah timur yang merupakan laut dalam.

Pusaran air di kawasan Masalembo terjadi akibat pengaruh Arus Lintas Indonesia (Arlindo), yang membawa massa air dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Selain melalui Selat Makassar, Arlindo juga melintas di perairan dangkal Laut Jawa yang menerima suplai arus dari Laut Cina Selatan. 

Pertemuan kedua arus ini di wilayah segitiga Masalembo menciptakan pengacakan arus dan turbulensi, yang diyakini menghasilkan pusaran secara horizontal dan juga vertikal. Fenomena pusaran inilah yang dapat mengancam keselamatan moda transportasi laut, terutama untuk kapal-kapal bertonase kecil ketika melintasinya.

Pesona Perairan Masalembo

Di balik misteri dan tragedi yang terjadi, Perairan Masalembo ternyata menyimpan keindahan yang memesona dan kerap menjadi kunjungan wisatawan untuk berlibur. Dikarenakan lokasinya yang benar-benar berbatasan dengan laut lepas, pemandangan Kepulauan Masalembu benar-benar murni berupa lautan biru.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan