Minggu, 5 Oktober 2025

Hari Kesehatan Dunia 2025, Momentum Memperkuat Kesehatan Ibu dan Bayi untuk Masa Depan Indonesia

Setiap tahun, ribuan ibu dan bayi menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah dengan layanan kesehatan yang tepat.

HO/Rabu Biru Foundation
PEMERIKSAAN IBU HAMIL - Kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir masih menjadi tantangan besar di Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir masih menjadi tantangan besar di Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya.

Setiap tahun, ribuan ibu dan bayi menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah dengan layanan kesehatan yang tepat dan berkualitas.

Baca juga: Jaga Kelancaran Arus Balik Lebaran, Posko Layanan Kesehatan Gratis Masih Beroperasi di Rest Area

Ketua Umum Rabu Biru Foundation, Henny Daeng Parani, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan kesehatan terhadap 10.000 orang, termasuk ibu hamil, balita, dan masyarakat umum—lebih dari 50 persen mengalami masalah kesehatan.

"Mereka menghadapi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kekurangan gizi, serta faktor risiko pada ibu hamil seperti hipertensi, anemia, dan komplikasi kehamilan berisiko tinggi," ujar Henny dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).

Baca juga: Indonesia Kirim Stok Obat-obatan dan Bantuan Kesehatan ke Myanmar Senilai Rp 5,5 Miliar

Rabu Biru Foundation menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak sebagai bagian dari agenda Indonesia Emas 2045.

Hal ini sejalan dengan seruan WHO melalui tema "Healthy Beginnings, Hopeful Futures" dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Dunia 2025.

"Kami memberikan perhatian serius pada pentingnya awal kehidupan yang sehat sebagai pondasi masa depan generasi mendatang," tegas Henny.

Rabu Biru Foundation aktif berkontribusi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan pencegahan stunting melalui program Bestari. 

Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bappenas, Kominfo Digital (Komdigi), UK FCDO, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

"Program Bestari menghubungkan enam puskesmas dan satu RSUD melalui sistem TeleCTG berbasis cloud," jelas Henny.

Model serupa telah menunjukkan dampak positif, seperti penurunan AKI hingga 70?lam uji coba di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Selayar.

Pada Januari 2025, Rabu Biru Foundation menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, deteksi tuberkulosis dan penguatan layanan kesehatan digital di komunitas.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kerja sama multisektor sangat penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, Rabu Biru Foundation juga mengedukasi masyarakat melalui Posyandu, khususnya bagi remaja dan ibu hamil, sebagai bekal menuju kehamilan yang sehat.

Baca juga: Tiga Masalah Kesehatan yang Umum pada Lansia dan Cara Merawatnya

"Program edukasi ini telah dilaksanakan di tiga Posyandu binaan di Sleman, Yogyakarta, dan mendapat respons positif dari masyarakat," kata Henny.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved