Kota Sochi Saat Serangan Ukraina Mengganas: Bule Rusia Asyik Berjemur Meski Drone di Atas Kepala

Kondisi Kota Sochi Saat Serangan Ukraina Mengganas: Bule Rusia Asyik Berjemur Meski Drone di Atas Kepala

TRIBUNNEWS.COM - Pemadaman internet tampaknya sudah menjadi kenyataan hidup sehari-hari di kota Sochi, Rusia.

Kota resor terkenal ini belakangan semakin terancam oleh serangan pesawat tak berawak Ukraina sebagai balasan atas serangan Moskow ke wilayah Kiev.

Baca juga: Ilmuan Top Rusia Kawan Putin: Barat Gunakan Agenda LGBT dan Virus untuk Musnahkan Umat Manusia

Pihak berwenang Rusia sejatinya telah berupaya melindungi warganya dari dampak serangan Moskow terhadap Ukraina, invasi yang dilancarkan pada tahun 2022.

Namun, seiring Kiev meningkatkan serangan pesawat tak berawak jarak jauhnya ke wilayah Rusia, gangguan terhadap kehidupan sehari-hari menjadi semakin sering terjadi.

"Beberapa bulan terakhir ini sulit. Koneksi kami terus-menerus terputus. Biasanya, pada malam dan pagi hari, ada peringatan tentang drone," ujar Nadezhda Gorshanova, pelatih olahraga berusia 23 tahun dari kota itu, kepada AFP.

Sebagai latar belakang, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sudah berjanji untuk semakin menargetkan lokasi energi dan militer Rusia.

Hal ini sebagai upaya Ukraina untuk memutus pendapatan energi vital Moskow dan tanggapan terhadap serangan hampir setiap hari yang dilakukan oleh tentara Rusia selama lebih dari tiga tahun.

Di bawah serangan yang hampir terus-menerus, jutaan warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka di selatan dan timur dan puluhan ribu orang terbunuh.

Serangan udara Rusia terjadi setiap hari di seluruh negeri, termasuk di ibu kota Kiev — memaksa penduduk yang kelelahan untuk bergegas ke stasiun metro terdekat atau tempat perlindungan udara untuk berlindung, atau menghadapi risiko serangan pesawat tak berawak atau rudal yang semakin besar.

Serangan Ukraina Makin ke Dalam Wilayah Rusia

Selama sebagian besar masa perang, Rusia sebenarnya tidak harus menghadapi kenyataan sehari-hari seperti itu seperti hal yang terjadi di Sochi.

Di luar wilayah perbatasan, hanya ada sedikit peringatan udara.

Namun, seiring perang memasuki tahun keempat dan Ukraina telah melancarkan sejumlah serangan yang berhasil jauh di belakang garis depan, hal itu kini berubah.

Penutupan bandara sementara sering terjadi, mengganggu penerbangan dan menyebabkan kekacauan transportasi.

Internet seluler juga sering dimatikan — upaya untuk mengganggu jalur penerbangan drone.

"Biasanya, internet dimatikan antara pukul 10:00 hingga 11:00 malam dan pukul 7:00 pagi, tetapi jika ada ancaman pesawat tak berawak yang besar, internet akan dimatikan lebih lama," kata Gorshanova kepada AFP.

“Lalu muncul masalah ketika Anda berangkat kerja di pagi hari, dengan taksi atau angkutan umum,” tambahnya.

Helikopter dan Drone di Atas Kepala

Terletak di pantai Laut Hitam Rusia, kota resor Sochi telah lama menjadi tempat pelarian musim panas favorit bagi kaum elit Rusia, termasuk Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Kota dan pegunungan di sekitarnya menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014, serta pertandingan selama Piala Dunia sepak bola 2018.

Di aula kedatangan bandara, sebuah lukisan kini memperlihatkan sebuah pesawat militer terbang di atas ladang bunga.

Ketika Putin mengunjungi kota itu awal minggu ini, internet terputus hampir selama ia berada di sana di tengah laporan adanya pesawat tak berawak Ukraina di daerah itu.

Meskipun beberapa wisatawan merasa “takut” untuk datang, menurut Gorshanova, sebagian besar warga Rusia tetap berbondong-bondong datang ke daerah tersebut.

Toh, serangan Ukraina ini cuma 'seperti nyamuk' bagi sebagian besar warga Rusia yang gemar 'mantai' di Sochi. 

Berjemur di pantai bersama istri dan ibu mertuanya, Sergei Kamenyuk mengatakan kepada AFP kalau dia 'tidak keberatan' dengan gangguan tersebut.

"Ya, internet memang terputus. Tapi sebaliknya, itu bagus. Tidak ada yang bisa menghubungi Anda, dan Anda juga tidak bisa menghubungi siapa pun, jadi Anda santai saja," ujar perempuan berusia 28 tahun itu dilansir AFP.

“Satu-satunya hal yang menimbulkan kekhawatiran adalah helikopter di atas kepala dan berbagai drone,” tambahnya.

“Ini (cuma) agak tidak biasa,” katanya.

(oln/tmt/*)