Konflik Palestina Vs Israel
Trump Ancam Hamas Hadapi Kehancuran Total jika Tolak Serahkan Kekuasaan di Gaza
Trump mengatakan Hamas akan menghadapi kehancuran total jika mereka menolak menyerahkan kekuasaan dan kendali atas Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan Hamas akan menghadapi "kehancuran total" jika kelompok militan Palestina itu menolak menyerahkan kekuasaan dan kendali atas Gaza.
Ancaman Donald Trump ini disampaikan seiring upayanya untuk melaksanakan rencananya mengakhiri konflik di Gaza.
Dalam wawancara yang ditayangkan pada Minggu (5/10/2025), Trump menambahkan bahwa ia berharap akan segera mengetahui apakah Hamas berkomitmen pada perdamaian.
Ketika ditanya apakah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setuju untuk mengakhiri pengeboman di Gaza dan mendukung visi Amerika Serikat yang lebih luas, Trump mengatakan pada Sabtu (4/10/2025), "Ya untuk Bibi."
Sementara itu, Hamas menyerukan dimulainya pertukaran sandera-tahanan dengan Israel segera, Minggu.
Adapun kini para negosiator dari kedua belah pihak bersiap bertemu di Mesir untuk perundingan penting yang bertujuan mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir dua tahun di Gaza.
Para menteri luar negeri dari beberapa negara, termasuk Mesir, mengatakan perundingan tersebut merupakan "kesempatan nyata" untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan.
"Hamas sangat ingin mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan segera memulai proses pertukaran tahanan sesuai dengan kondisi lapangan," kata seorang pejabat senior Hamas kepada AFP tanpa menyebut nama.
AS Desak Israel Hentikan Pengeboman
Menteri Luar Negeri AS, Macro Rubio, mendesak Israel untuk menghentikan pengeboman Gaza menjelang perundingan di Mesir.
“Anda tidak bisa membebaskan sandera di tengah-tengah serangan, jadi serangan harus dihentikan,” kata Rubio kepada acara bincang-bincang CBS News “Face the Nation", Minggu.
“Tidak boleh ada perang yang terjadi di tengah-tengahnya," tegas dia.
Baca juga: Benarkah Hamas dan Israel Sungguh-sungguh Akan Berdamai?
Adapun rencana AS, yang didukung oleh Netanyahu, menyerukan penghentian permusuhan, pembebasan sandera dalam waktu 72 jam, penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza, dan pelucutan senjata Hamas - sesuatu yang sering digambarkan kelompok itu sebagai garis merah di masa lalu.
Berdasarkan proposal tersebut, administrasi wilayah tersebut akan diambil alih oleh badan teknokratis yang diawasi oleh otoritas transisi pascaperang yang dipimpin oleh Trump sendiri.
“Kami berharap Trump akan menekan Netanyahu dan memaksanya untuk menghentikan perang,” kata Ahmad Barbakh, seorang penduduk daerah Al-Mawasi.
“Kami ingin kesepakatan pertukaran tahanan diselesaikan dengan cepat sehingga Israel tidak punya alasan untuk melanjutkan perang," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.