Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.320, China Dituduh Beri Info Target ke Rusia
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.320, intelijen Ukraina menuduh China memberikan informasi ke Rusia untuk menargetkan objek-objek strategis di Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.320 pada Minggu (5/10/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Perang antara Rusia dan Ukraina berawal dari ketegangan panjang sejak bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Setelah perpecahan itu, Rusia menjadi penerus utama kekuatan Soviet, sedangkan Ukraina memilih menjadi negara merdeka.
Namun, sejak awal hubungan keduanya sering tegang karena masalah perbatasan, pencarian jati diri nasional, dan perbedaan arah politik.
Ketegangan semakin meningkat pada tahun 2014, ketika terjadi Revolusi Maidan yang menggulingkan Presiden Ukraina yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych.
Setelah itu, pemerintah baru di Kyiv semakin dekat dengan negara-negara Barat, dan hal ini membuat Rusia marah.
Sebagai balasan, Rusia mencaplok wilayah Krimea dan mendukung kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk, yang akhirnya memicu perang berkepanjangan di kawasan Donbas.
Puncaknya terjadi pada Februari 2022, ketika Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Ia berdalih bahwa tujuannya adalah untuk melawan kelompok “neo-Nazi” di Kyiv, melindungi warga keturunan Rusia di Donbas, dan mencegah Ukraina bergabung dengan NATO, yang dianggap mengancam keamanan Rusia.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan pada Minggu dini hari bahwa seluruh wilayah negara berada di bawah ancaman serangan rudal baru Rusia.
Sebelumnya, militer Ukraina membunyikan peringatan serangan udara dan peringatan serangan drone dan rudal selama berjam-jam.
Baca juga: AS Akan Berikan Info Intelijen ke Ukraina Buat Serangan Rudal Tomahawk ke Jantung Rusia
Andriy Sadovyi, Wali Kota Lviv, sebuah kota di Ukraina barat yang berjarak sekitar 70 km dari perbatasan dengan Polandia, mengatakan rudal-rudal mendekati kota tersebut setelah sistem pertahanan udara telah dikerahkan secara intensif untuk menangkis serangan drone Rusia.
Sehari sebelumnya, serangan gabungan Rusia menewaskan seorang perempuan dan melukai enam orang lainnya di Zaporizhzhia, menurut laporan Ivan Fedorov, kepala wilayah Ukraina tenggara, melalui Telegram.
"Seorang gadis berusia 16 tahun termasuk di antara mereka yang menerima bantuan dari tenaga medis setelah serangan itu," kata Fedorov.
2 Pesawat Nirawak Rusia Hantam Kereta Api
Dua pesawat tanpa awak (drone) Rusia menyerang kereta api di sebuah stasiun di wilayah Sumy, Ukraina utara, menewaskan satu orang dan melukai sekitar 30 orang lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.