Senin, 29 September 2025

Raja Ampat Dilanda Banjir Bandang, Susi Pudijastuti Desak Prabowo Hentikan Aktivitas Tambang

Banjir bandang melanda Kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Selasa (23/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025).

Istimewa via TribunSorong.com
BANJIR DI RAJA AMPAT - Banjir bandang terjadi di wilayah Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Selasa (23/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Curah hujan tinggi menyebabkan banjir bandang melanda Kota Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, pada Selasa (23/9/2025) hingga Rabu (24/9/2025).

Luapan air merendam puluhan hingga ratusan rumah warga, jalan raya, pekarangan, serta sejumlah fasilitas umum, termasuk rumah sakit yang ikut terdampak.

Selain banjir, sejumlah lokasi di wilayah Kota Waisai juga mengalami tanah longsor.

Air meluap hingga sekitaran Bank Papua, kawasan Rumah Sakit Raja Ampat dan arah menuju Sapukren serta Jalan 30.

Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa.

Akan tetapi, warga setempat mengalami kerugian material yang signifikan.

Banjir di Waisai Kali Ini Terparah

Anggota DPRD Raja Ampat Muamar Kadafi mengungkap, sejatinya Kota Waisai sudah beberapa kali mengalami banjir, tetapi kejadian kali ini yang terparah.

Debit air meningkat secara tiba-tiba setelah curah hujan sangat tinggi.

"Banjir kali ini cukup parah. Curah hujan tinggi dan saluran air tersumbat oleh material kayu, menyebabkan air meluap hingga ke jalan dan pekarangan rumah," ujar Muamar Kadafi, dikutip dari TribunSorong.

Menurut Kadafi, banjir bandang melanda hampir seluruh titik di Waisai.

Baca juga: Tambang Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Susi Pudjiastuti ke Prabowo: Mohon Dihentikan, Pak

Ia memaparkan, ketinggian air dilaporkan beragam di sejumlah titik, dari setinggi lutut sampai sepinggul orang dewasa.

Selain itu, Kadafi menyebut bahwa banjir sudah terjadi selama beberapa hari terakhir.

"Ini sudah terjadi beberapa hari pada pekan kemarin," kata Kadafi, kepada wartawan, Rabu, dilansir Kompas.

Penyebab banjir, kata Kadafi, diduga karena tumpukan sampah kayu bekas dan pohon tumbang di kali sehingga menyumbat aliran air. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan