Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir Bandang di Nagekeo NTT: 6 Orang Tewas, 3 Masih Hilang, Status Tanggap Darurat Cuaca Ekstrem

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem yang diberlakukan pada tanggal 9 hingga 30 September 2025. 

Pos-Kupang.com/Albert Aquinaldo
BANJIR DI NAGEKEO - Dalam foto: Upaya pencarian hari keenam korban hilang akibat terseret banjir bandang di Kali Lowo Koke, Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT Minggu (14/9/2025) siang. Banjir bandang di Nagekeo terjadi pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 18.30 WITA disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Minggu (7/9/2025) hingga Senin keesokan harinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Update terbaru bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) per Rabu (17/9/2025) hari ini.

Banjir bandang di Nagekeo terjadi, pada Senin (8/9/2025) sekitar pukul 18.30 WITA disebabkan curah hujan yang tinggi sejak Minggu (7/9/2025) hingga Senin keesokan harinya.

Sepekan lebih telah berlalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, perkembangan terkini dari banjir di wilayah tersebut.

Tercatat, sejumlah wilayah terdampak banjir di Kabupaten Nagekeo, terdiri atas 4 kecamatan, 31 desa, dan 2 kelurahan.

Namun, kondisi terparah terjadi di Kecamatan Mauponggo, sebagaimana dikutip dari rilis terbaru di laman bnpb.go.id pada Selasa (16/9/2025) sore.

Banjir di Kabupaten Nagekeo telah menyebabkan enam orang meninggal dunia, tiga orang masih hilang, dan dua orang luka-luka.

Upaya pencarian terhadap tiga orang tersebut sempat dihentikan sementara pada Selasa (16/9/2025) sore kemarin. Namun, tim SAR tetap bersiaga.

Adapun upaya pencarian tersebut dilaporkan telah mengalami sejumlah kendala, di antaranya luasnya area terdampak hingga banyaknya material yang menutup akses.

Selain itu, material yang terbawa arus berupa batu berukuran besar dan tumpukan puing-puing kayu menyulitkan upaya penyisiran.

Namun, sebagian besar material kayu berhasil dibersihkan berkat dukungan alat berat berupa excavator.

Selain korban jiwa, korban hilang, dan korban luka, bencana ini menyebabkan kerusakan luas pada pemukiman dan infrastruktur, serta ribuan warga terdampak.

Baca juga: Banjir Bandang Nagekeo: 34 Ribu Warga Terdampak, Kapolda NTT Gerakkan Evakuasi dan Bantuan Darurat

Rincian Warga Terdampak dan Kerusakan Infrastruktur

  • 34.812 jiwa terdampak dan sedikitnya 73 KK harus mengungsi ke rumah kerabat
  • 33 unit rumah rusak berat, fasilitas pendidikan, kesehatan, jaringan air bersih, hingga 18 daerah irigasi, serta kerusakan lahan pertanian, perkebunan, dan infrastruktur jalan serta jembatan

Upaya Tanggap Darurat

BPBD Kabupaten Nagekeo bersama unsur terkait terus melakukan upaya tanggap darurat, berupa pendirian dapur umum, penyaluran bantuan logistik, pembangunan jembatan darurat, hingga kaji cepat kerusakan infrastruktur.

Sejumlah bantuan pun telah disalurkan oleh Pemerintah Provinsi NTT dan BNPB, di antaranya tenda, selimut, matras, peralatan kebersihan, makanan siap saji, hingga dukungan peralatan evakuasi.

Adapun total unsur yang terlibat dalam penanganan banjir di Nagekeo mencapai 219 personel dari berbagai instansi dan relawan.

Pemerintah Kabupaten Nagekeo telah menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem yang diberlakukan pada tanggal 9 hingga 30 September 2025. 

Dalam masa ini, kebutuhan mendesak mencakup pangan, air bersih, obat-obatan, tenda darurat, serta tambahan alat berat untuk mempercepat proses pemulihan dan membuka akses ke wilayah terdampak.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved