Banjir Bandang Nagekeo: 34 Ribu Warga Terdampak, Kapolda NTT Gerakkan Evakuasi dan Bantuan Darurat
Sejak hari pertama bencana, Polda NTT mengerahkan 102 personel gabungan lengkap dengan tim medis dan anjing pelacak (K9).
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG – Hampir sepekan pascabanjir bandang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat 34.812 warga terdampak, enam meninggal dunia, dan tiga orang masih hilang.
Di tengah duka dan kerusakan besar, Kapolda NTT Irjen Pol. Rudi Darmoko memimpin langsung langkah cepat mulai dari evakuasi, pencarian korban, hingga distribusi logistik darurat bagi warga.
Data BPBD NTT per 14 September 2025 mencatat bencana ini melanda 19 desa di Kecamatan Mauponggo, sembilan desa di Kecamatan Nangaroro, dua desa di Kecamatan Boawae, dan satu desa di Keo Tengah.
Rincian kerusakan antara lain: Perumahan: 30 rumah rusak ringan, enam rusak sedang, satu rusak berat; Fasilitas umum: tembok masjid, balai pelayanan, serta kolam ikan air tawar dengan kerugian sekitar Rp50 juta.
Kemudian lahan pertanian: 12,2 hektare sawah terendam dengan kerugian Rp216,8 juta; infrastruktur: delapan jembatan dan 12 jaringan pipa rusak di Mauponggo; 100 meter jembatan dan saluran irigasi hancur di Boawae; serta 600 meter transmisi listrik dan 10,5 km jalan putus di Nangaroro.
Total kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Baca juga: Update Sepekan Banjir Bandang di Bali & Nagekeo NTT: 23 Korban Tewas, 8 Lainnya Belum Ditemukan
Sejak hari pertama bencana, Polda NTT mengerahkan 102 personel gabungan lengkap dengan tim medis dan anjing pelacak (K9).
Fokus utama adalah pencarian tiga korban hilang, termasuk seorang balita 14 bulan asal Desa Keliwatulewa.
Selain itu, kepolisian memastikan distribusi kebutuhan dasar, mulai dari makanan, obat-obatan, air bersih, hingga penerangan darurat.
“Kami tidak ingin masyarakat merasa sendiri menghadapi bencana ini. Polda NTT hadir untuk melindungi, menolong, dan memastikan warga bisa bertahan di tengah kondisi sulit. Itu adalah panggilan kemanusiaan kami,” tegas Irjen Rudi Darmoko.

Bantuan Darurat Udara dan Laut
Untuk mempercepat penyaluran, bantuan dikirim melalui pesawat CN295 berisi ribuan paket makanan siap saji, kasur, selimut, lampu tenaga surya, dan genset. Dari jalur laut, Kapal Polisi KP IBIS – 6001 membawa obat-obatan, air bersih, kabel listrik, hingga bahan medis habis pakai.
Bantuan tersebut langsung didistribusikan ke titik terdampak, dengan prioritas kepada anak-anak, lansia, serta warga dengan kondisi kesehatan khusus. Layanan medis darurat juga disediakan, memberi harapan baru di tengah keterbatasan.
Kapolda NTT menegaskan, penanganan bencana adalah bentuk solidaritas bangsa.
“Bencana bukan hanya urusan pemerintah daerah atau lembaga kemanusiaan, tetapi panggilan nurani bagi kita semua. Polri hadir bukan sekadar membawa bantuan, melainkan juga rasa aman dan kepastian bagi masyarakat,” katanya.
Sumber: Pos Kupang
Usai Kunjungan ke Qatar, Presiden Prabowo Tinjau Korban Banjir Bandang di Bali |
![]() |
---|
Hadapi Banjir Bali, Kemensos Siagakan Lumbung Sosial untuk Logistik Darurat Pengungsi |
![]() |
---|
Gibran Janji Bakal Kasih Tempat Baru Bagi Korban Banjir Bandang Bali yang Rumahnya Rusak |
![]() |
---|
Kemensos Akan Santuni Ahli Waris Korban Meninggal dan Luka Berat Banjir Bali |
![]() |
---|
UPDATE: Korban Jiwa Banjir Bandang di Bali Bertambah jadi 16 Orang, 1 Masih Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.