Kursi Perdana Menteri Jepang Jadi Rebutan Pasca Mundurnya Shigeru Ishiba, 4 Nama Mengerucut
Salah satu tokoh yang secara terbuka berambisi maju menjadi perdana menteri Jepang menggantikan Shigeru Ishiba adalah tokoh LDP, Toshimitsu Motegi.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Kursi Perdana Menteri Jepang kini jadi rebutan politisi pasca mundurnya Shigeru Ishiba dari posisi orang nomor satu di pemerintahan Jepang seperti diumumkan dalam konferensi pers Minggu malam, 7 September 2025.
Salah satu tokoh yang secara terbuka berambisi maju menjadi perdana menteri Jepang menggantikan Shigeru Ishiba adalah tokoh berpengaruh Partai Demokrat Liberal (LDP), Toshimitsu Motegi.
Hari ini, Senin, 8 September 2025 dia secara terbuka menjadi orang pertama yang mengumumkan pencalonannya.
Laporan media Jepang menyatakan bahwa Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi, juru bicara utama pemerintah, juga akan mencalonkan diri.
Calon lainnya yang diperkirakan juga akan maju sebagai kandidat potensial adalah mantan menteri keamanan ekonomi Sanae Takaichi dan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi.
"Saya telah memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden LDP," kata Motegi kepada wartawan, Senin pagi.
"Sulit untuk menarik (LDP) keluar dari kesulitan ini," ujarnya. "Dengan pengalaman yang saya miliki di partai dan pemerintahan, saya ingin mengabdi kepada negara dengan segenap kemampuan saya."
Komentar Motegi muncul sehari setelah Ishiba mengumumkan niatnya untuk mundur sebagai presiden partai guna bertanggung jawab atas kekalahan partai dalam pemilihan Majelis Tinggi bulan Juli, di tengah meningkatnya ketidakpuasan dari anggota partai.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia akan mengundurkan diri di tengah meningkatnya seruan dari dalam Partai Demokrat Liberal agar ia bertanggung jawab atas dua hasil buruk dalam pemilu, yang mengakhiri masa jabatannya selama 11 bulan.
Dalam konferensi pers Minggu malam, Ishiba mengatakan ia memutuskan untuk mundur karena negosiasi tarif dengan Amerika Serikat, sebuah isu yang ia gambarkan sebagai "krisis nasional," mencapai tonggak sejarah pada hari Jumat.
Baca juga: Mundur, Shigeru Ishiba Hanya Jabat Perdana Menteri Jepang 11 Bulan
"Saya selalu mengatakan saya akan memutuskan apa yang harus dilakukan pada waktu yang tepat. Dengan negosiasi tarif AS yang mencapai fase tertentu, saya yakin sekarang adalah waktu yang tepat," kata Ishiba. "Saya memutuskan untuk memberi jalan kepada generasi berikutnya."
Pengunduran diri Ishiba terjadi sehari sebelum partai memutuskan apakah akan mengadakan pemilihan presiden lebih awal, menyusul kekalahan telak dalam pemilihan Majelis Tinggi baru-baru ini yang menyebabkan koalisi LDP-Komeito kehilangan mayoritasnya.
Baca juga: Shinjiro Koizumi Dijagokan Jadi PM Jepang Menggantikan Shigeru Ishiba
Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi diyakini telah menyarankan Perdana Menteri Shigeru Ishiba untuk mengundurkan diri secara sukarela guna mencegah perpecahan di dalam Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, ungkap sumber-sumber informasi pada hari Minggu.
Pada Sabtu malam, Koizumi dan mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga mengunjungi kediaman resmi perdana menteri bersama-sama. Suga pergi setelah sekitar 30 menit, sementara Koizumi tinggal di sana selama sekitar dua jam.
Dalam pertemuan tersebut, Koizumi mendesak Ishiba untuk menghindari pemungutan suara pada hari Senin mengenai apakah LDP harus mengadakan pemilihan pemimpin lebih awal, ungkap sumber-sumber tersebut.
Sosok PM Jepang Shigeru Ishiba yang Mengundurkan Diri: Eks Menhan yang Percaya Keberadaan UFO |
![]() |
---|
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba Mengundurkan Diri |
![]() |
---|
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba akan Mengundurkan Diri, Penyebabnya? |
![]() |
---|
Lonjakan Harga Beras Guncang Jepang, Inflasi Ancam Kekuasaan PM Ishiba |
![]() |
---|
Retakan dalam Ingatan Sejarah: 80 Tahun Berlalu, Persepsi Jepang tentang Masa Perang Tetap Terbelah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.