Hasil Pemilu Jepang: Partai 'Anti-Asing' Sanseito Menang Besar, Koalisi Pemerintah Keok
Partai Sanseito yang dipimpin Sohei Kamiya meraih kemenangan terbesar dalam Pemilu kali ini dengan tambahan 14 kursi baru di Parlemen
Penulis:
Bobby W
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemilu Majelis Tinggi Jepang pada 20 Juli 2025 berakhir dengan kekalahan signifikan bagi koalisi pemerintah yang dipimpin Perdana Menteri Shigeru Ishiba.
Sementara itu, partai populis sayap kanan Sanseito mencatat lonjakan dramatis dalam perolehan kursi.
Partai sayap kanan ekstrem Sanseito muncul sebagai salah satu pemenang terbesar dalam pemilu Majelis Tinggi Jepang pada Minggu (20/7/2025) dengan memenangkan 14 kursi tambahan dari yang sebelumnya hanya memiliki 1 kursi pada tahun 2022.
Dikutip dari Reuters, Sanseito menjadi salah satu partai terpopuler di Jepang saat ini melalui kampanye "invasi diam-diam" oleh imigran asing di Jepang.
Selain itu, Sanseito juga menjanjikan pemotongan pajak dan peningkatan belanja kesejahteraan.
Partai Sanseito lahir di YouTube selama pandemi COVID-19 dan terus menyebar melalui teori konspirasi tentang vaksinasi dan kelompok elit global.
Sanseito yang dulunya hanya viral di media sosial kini menunjukkan dirinya di arus politik mainstream dengan kampanye "Jepang Terlebih Dahulu" yang sukses meraup 15 dari 248 kursi.
Di majelis rendah yang lebih berkuasa, mereka hanya memiliki tiga kursi.
"Istilah 'Jepang Terlebih Dahulu' dimaksudkan untuk menegaskan pemulihan kehidupan rakyat Jepang dengan menolak globalisme.
Sementara itu, perolehan suara Koalisi Partai Demokrat Liberal (LDP) yang dipimpin Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan mitra koalisinya Komeito terkikis dalam pemilu kali ini.
Partai yang dipimpin Perdana Menteri Ishiba ini memperoleh 39 kursi (turun 18 dari pemilu sebelumnya) dengan 21,6 persen suara nasional (turun 12,8 poin persentase).
Baca juga: PSHT Cabang Jepang Minta Maaf usai Viral Bentangkan Spanduk, Sebut Aksi Terjadi 3 Tahun Lalu
Total kursi LDP kini berjumlah 101 , mengakhiri mayoritas mutlak yang selama ini dimiliki koalisi bersama Komeito.
Hasil ini memaksa koalisi LDP untuk lebih bergantung pada dukungan oposisi setelah kekalahan di majelis rendah pada Oktober 2024.
Hasil Pemilu Majelis Tinggi ini ikut menjadi sorotan sejumlah pengamat politik di Jepang.
Banyak yang menganalisa hasil ini sebagai adanya perubahan suara masyarakat Jepang yang cenderung mulai bergeser ke sayap kanan menjauhi LDP yang selama ini dinilai lemah dalam menerapkan kebijakan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.