Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Maduro Marah, AS Kerahkan Kapal Perang & Ribuan Marinir Hadapi Kartel Narkoba ke Perairan Venezuela
Venezuela kerahkan 15.000 tentara di perbatasan Kolombia, sementara AS mengirim kapal perang ke Karibia selatan untuk buru kartel.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin.
Langkah ini diklaim AS sebagai operasi melawan kartel narkoba. Namun Venezuela menilainya sebagai upaya ilegal untuk memicu perubahan rezim.
Nicolas Maduro adalah kepala negara Venezuela yang menjabat sejak tahun 2013. Ia menggantikan Hugo Chavez yang meninggal pada 5 Maret 2013.
Nicolas Maduro memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Donald Trump. Selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS, Trump merupakan kritikus keras Nicolas Maduro.
Reuters melaporkan, tiga kapal perusak rudal Aegis—USS Gravely, USS Jason Dunham, dan USS Sampson—dikerahkan ke perairan internasional dekat Venezuela dalam 36 jam.
Keberadaan kapal itu juga didukung dengan kehadiran pesawat mata-mata P-8, kapal selam serang, dan lebih dari 4.000 marinir.
Baca juga: Presiden Venezuela Diburu, AS Iming-imingi Hadiah Rp 814 Miliar bagi yang Bisa Tangkap Maduro
Armada ini akan beroperasi selama beberapa bulan untuk operasi intelijen, pengawasan, hingga serangan terarah bila diperlukan.
CNN juga mengonfirmasi pengerahan kelompok amfibi USS Iwo Jima Amphibious Ready Group (ARG) dan Unit Ekspedisi Marinir ke-22 yang membawa lebih dari 4.000 personel.
Pentagon juga menambahkan kapal selam nuklir, kapal perusak, dan kapal penjelajah berpeluru kendali sebagai bagian dari operasi besar di bawah Komando Selatan (SOUTHCOM).
Gedung Putih menyebut langkah ini sebagai prioritas Trump untuk melindungi keamanan nasional AS dengan memasukkan geng narkoba Amerika Latin ke daftar organisasi teroris asing.
Namun, pejabat pertahanan AS menekankan pengerahan tersebut lebih sebagai unjuk kekuatan dan pencegahan dibanding persiapan operasi tempur penuh.
Maduro Kecam Langkah Trump
Sementara itu, Maduro mengecam langkah AS dan menyebutnya ancaman terhadap perdamaian regional.
"Apa yang mereka ancamkan terhadap Venezuela—perubahan rezim, serangan teroris militer—tidak bermoral, kriminal, dan ilegal," ujarnya dalam pidato di hadapan parlemen, dikutip AFP.
Ia juga mengumumkan pengerahan 4,5 juta anggota milisi serta menyerukan demonstrasi untuk mengecam Washington.
Pemerintah Venezuela turut mengirim 15.000 tentara ke perbatasan Kolombia guna memerangi perdagangan narkoba.
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
7 Fakta Baru Kasus Penembakan Charlie Kirk: Pesan di Amunisi dan Discord Jadi Barang Bukti Utama |
---|
Ketegangan Memanas, Venezuela Tuding AS Cegat Kapal Nelayan di Zona Ekonomi Eksklusif Laut Karibia |
---|
Trump Ultimatum NATO: Setop Beli Minyak Rusia, Jika Tidak, Siap-Siap Kena Sanksi AS |
---|
Lee Jae Myung: Perusahaan Korsel Ragu Investasi di AS usai Razia ICE Pabrik Hyundai |
---|
Charlie Kirk Ditembak Mati: Kasus Penembakan di AS Sudah Lazim, Data Ini Buktinya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.