Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Maduro Marah, AS Kerahkan Kapal Perang & Ribuan Marinir Hadapi Kartel Narkoba ke Perairan Venezuela

Venezuela kerahkan 15.000 tentara di perbatasan Kolombia, sementara AS mengirim kapal perang ke Karibia selatan untuk buru kartel.

Kolase X/@realDonaldTrump dan Instagram @nicolasmaduro
PERANG KARTEL NARKOBA. Kolase foto dari X/@realDonaldTrump dan Instagram Presiden Venezuela, Nicolas Maduro @nicolasmaduro, Selasa (26/8/2025). Pemerintahan Trump Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin, Senin (25/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat meningkatkan tekanan terhadap Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dengan mengerahkan kapal perang, ribuan marinir, dan aset militer ke kawasan Karibia serta Amerika Latin.

Langkah ini diklaim AS sebagai operasi melawan kartel narkoba. Namun Venezuela menilainya sebagai upaya ilegal untuk memicu perubahan rezim.

Nicolas Maduro adalah kepala negara Venezuela yang menjabat sejak tahun 2013. Ia menggantikan Hugo Chavez yang meninggal pada 5 Maret 2013.

Nicolas Maduro memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan Donald Trump. Selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS, Trump merupakan kritikus keras Nicolas Maduro.

Reuters melaporkan, tiga kapal perusak rudal Aegis—USS Gravely, USS Jason Dunham, dan USS Sampson—dikerahkan ke perairan internasional dekat Venezuela dalam 36 jam.

Keberadaan kapal itu juga didukung dengan kehadiran pesawat mata-mata P-8, kapal selam serang, dan lebih dari 4.000 marinir.

Baca juga: Presiden Venezuela Diburu, AS Iming-imingi Hadiah Rp 814 Miliar bagi yang Bisa Tangkap Maduro

Armada ini akan beroperasi selama beberapa bulan untuk operasi intelijen, pengawasan, hingga serangan terarah bila diperlukan.

CNN juga mengonfirmasi pengerahan kelompok amfibi USS Iwo Jima Amphibious Ready Group (ARG) dan Unit Ekspedisi Marinir ke-22 yang membawa lebih dari 4.000 personel.

Pentagon juga menambahkan kapal selam nuklir, kapal perusak, dan kapal penjelajah berpeluru kendali sebagai bagian dari operasi besar di bawah Komando Selatan (SOUTHCOM).

Gedung Putih menyebut langkah ini sebagai prioritas Trump untuk melindungi keamanan nasional AS dengan memasukkan geng narkoba Amerika Latin ke daftar organisasi teroris asing.

Namun, pejabat pertahanan AS menekankan pengerahan tersebut lebih sebagai unjuk kekuatan dan pencegahan dibanding persiapan operasi tempur penuh.

Maduro Kecam Langkah Trump

Sementara itu, Maduro mengecam langkah AS dan menyebutnya ancaman terhadap perdamaian regional.

"Apa yang mereka ancamkan terhadap Venezuela—perubahan rezim, serangan teroris militer—tidak bermoral, kriminal, dan ilegal," ujarnya dalam pidato di hadapan parlemen, dikutip AFP.

Ia juga mengumumkan pengerahan 4,5 juta anggota milisi serta menyerukan demonstrasi untuk mengecam Washington.

Pemerintah Venezuela turut mengirim 15.000 tentara ke perbatasan Kolombia guna memerangi perdagangan narkoba.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan