Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Lee Jae Myung: Perusahaan Korsel Ragu Investasi di AS usai Razia ICE Pabrik Hyundai
Lee Jae Myung peringatkan investasi di AS bisa terganggu setelah razia imigrasi besar-besaran di pabrik Hyundai Georgia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung memperingatkan kalau perusahaan-perusahaan Korsel akan "sangat ragu-ragu" berinvestasi di Amerika Serikat setelah penggerebekan imigrasi di pabrik Hyundai di Georgia pekan lalu.
Dalam konferensi pers 100 hari pemerintahannya, Lee menyebut situasi itu “membingungkan”.
Ia menuturkan, perusahaan Korsel umumnya mengirim karyawan mereka untuk terlibat dalam pembangunan pabrik di negara lain.
“Jika hal itu tidak lagi diizinkan, mendirikan fasilitas manufaktur di AS akan semakin sulit dan membuat perusahaan mempertanyakan apakah hal itu layak dilakukan,” ujarnya, dikutip Yonhap, Jumat (12/9/2025).
Penggerebekan itu menahan 475 orang, lebih dari 300 di antaranya warga Korsel.
BBC melaporkan mereka dituduh bekerja secara ilegal di fasilitas baterai, salah satu proyek investasi asing terbesar di Georgia.
LG Energy Solution, mitra Hyundai, menegaskan banyak pekerja yang ditahan memiliki visa atau berada dalam program pengabaian visa.
Menurut Lee, lebih dari 300 pekerja Korsel telah dibebaskan dan dijadwalkan pulang pada Jumat (12/9/2025), meski keberangkatan mereka sempat ditunda atas instruksi Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump disebut ingin memeriksa apakah sebagian pekerja bersedia tetap tinggal untuk melatih tenaga kerja Amerika.
Trump kemudian membela operasi tersebut dan meminta perusahaan asing memprioritaskan perekrutan warga AS.
“Pemerintah AS akan memungkinkan perusahaan asing mendatangkan pekerja dengan cepat dan sah jika mereka menghormati hukum imigrasi,” tulisnya di media sosial.
Seoul kini tengah bernegosiasi dengan Washington mengenai opsi visa baru untuk pekerja Korsel.
Lee mengatakan, AS kemungkinan akan mempertimbangkan kebijakan tersebut jika dinilai sebagai kebutuhan praktis.
Baca juga: Trump Wanti-wanti Perusahaan Asing Taati Hukum Imigrasi AS usai Razia Pabrik Hyundai-LG di Georgia
Media Korsel menyebut razia itu sebagai “kejutan besar” yang bisa mengganggu hubungan bisnis.
Dong-A Ilbo memperingatkan dampak serius terhadap investasi, sementara Yonhap dalam editorialnya mendesak kedua negara memperbaiki keretakan dalam aliansi mereka.
Kronologi Razia ICE di Pabrik Hyundai Georgia
Sumber: TribunSolo.com
Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Trump Wanti-wanti Perusahaan Asing Taati Hukum Imigrasi AS usai Razia Pabrik Hyundai-LG di Georgia |
---|
Maduro Kerahkan 25.000 Tentara ke Perbatasan, Ketegangan AS-Venezuela Kembali Memanas |
---|
9 Fakta Razia Imigrasi Terbesar Era Trump di Pabrik Hyundai-LG Georgia, Bagaimana Nasib Pekerja? |
---|
Tak Berizin, 300 Pekerja Korea Selatan Dipulangkan setelah Digerebek ICE di AS |
---|
Trump akan Kirim Departemen Perang ke Chicago, Ancam Imigran Ilegal |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.