Sabtu, 4 Oktober 2025

Dari Lombok ke Hiroshima: Kisah Khaerul Fahmi, Petani Sayur Indonesia yang Sukses Besar di Jepang

Khaerul Fahmi sempat merantau ke Jakarta bersekolah, lalu kerja jadi sales promotion boy di mal hingga menemukan jalan hidupnya di Negeri Sakura

Editor: Eko Sutriyanto
Richard Susilo
SAYURAN INDONESIA - Khaerul Fahmi di depan sayuran hasil produksinya di Fukuyama Hiroshima. 

“Harga harus kami atur dengan hati-hati agar supply dan demand tetap seimbang,” tambahnya.

Dukungan Pemerintah Jepang

Keseriusan Fahmi membuahkan hasil. Pemerintah kota Fukuyama memberikan subsidi pertanian selama tiga tahun, bahkan menjadikannya orang Indonesia pertama yang mendapat dukungan tersebut.

Tak hanya itu, Fahmi juga dipercaya sebagai brand ambassador pertanian kota Fukuyama.

“Sehari-hari, saya lebih banyak di ladang, bertani, sekaligus bersosialisasi dengan masyarakat Indonesia dan Jepang,” ujarnya.

Pada 2024, Fahmi bersama rekan bisnisnya juga mendirikan Ippan Shadan (Yayasan), yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.

Organisasi ini menjadi jembatan hubungan bilateral Indonesia–Jepang, serta membuka peluang kerja sama dalam berbagai proyek, termasuk program JICA di NTB dengan pendekatan triple helix.

Visi dan Harapan

Bagi Fahmi, menjual sayur Indonesia bukan sekadar bisnis.

“Visi saya adalah membangun hubungan antarwarga Indonesia dan Jepang, sekaligus memperkenalkan masakan khas Nusantara. Banyak perantau Indonesia rindu masakan rumah, dan sayur ini bisa mengobati kerinduan mereka,” katanya.

Kebunnya sering menjadi tempat berkumpul, bahkan ajang berbagi cerita bagi sesama perantau.

“Kadang mereka datang untuk memetik sayur sendiri. Kebun ini juga jadi tempat sharing, sekaligus refreshing bersama keluarga,” ujarnya.

Ke depan, Fahmi berharap bisa menyelesaikan studi yang sempat tertunda dan terus menjaga ketahanan pangan baik di dalam maupun luar negeri.

“Jumlah warga Indonesia di Jepang semakin bertambah. Saya ingin tetap berkolaborasi lintas sektor untuk memberikan manfaat bersama,” katanya.

Diskusi pertanian di Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Gabung gratis kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email [email protected]

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved