Dalam Sebulan, Komunitas Pencinta Jepang Jangkau 28 Prefektur untuk Satukan WNI di Negeri Sakura
Setiap prefektur kini memiliki WAG Pencinta Jepang sebagai forum silaturahmi dan berbagi informasi
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG – Dalam waktu satu bulan sejak 23 Agustus 2025, komunitas Pencinta Jepang (PJ) berhasil memperluas jangkauan hingga 28 prefektur di Jepang yang menjadi tempat tinggal warga negara Indonesia (WNI).
Masih tersisa 19 prefektur lagi untuk melengkapi cakupan total 47 prefektur di seluruh Jepang.
“Tujuan utama perluasan ini adalah memudahkan WNI berkomunikasi dan saling mengenal di wilayah yang sama, layaknya satu RT kalau di Indonesia,” ujar Adi Wensa, admin WhatsApp Group (WAG) Pencinta Jepang, kepada Tribunnews.com, Jumat (26/9/2025).
Adi menjelaskan, setiap prefektur kini memiliki WAG Pencinta Jepang sebagai forum silaturahmi dan berbagi informasi.
Selain memudahkan interaksi sehari-hari, keberadaan grup ini juga penting dalam situasi darurat, seperti gempa bumi atau bencana alam lainnya.
Baca juga: WNI Ditangkap Polisi Jepang, Diduga Curi Tas Mewah di di Shibuya Senilai Nyaris Rp1 Miliar
“Bukan hanya untuk komunikasi biasa, tapi juga saat bencana. Informasi bisa cepat tersampaikan dan koordinasi lebih mudah, karena kita saling bertetangga dan sesama bangsa,” ungkap Adi.
Grup ini juga menjadi sarana berbagi informasi seputar lowongan kerja, program beasiswa, subsidi pemerintah daerah, hingga tips kesehatan. WNI yang baru pindah ke suatu daerah dapat memperoleh arahan dari anggota lain yang sudah lebih lama menetap.
Bahkan, calon pekerja migran yang masih di Indonesia bisa mendapat gambaran awal tentang kondisi di daerah tujuan.
Manfaat untuk Pemerintah dan Masyarakat
Selain untuk kepentingan komunitas, pemekaran grup ini juga memudahkan KBRI dan Konsulat Indonesia dalam menyosialisasikan informasi penting kepada masyarakat Indonesia di Jepang.
“Dengan adanya grup regional, warga Indonesia di daerah yang sama bisa bersinergi dan saling membantu, terutama saat darurat seperti gempa atau banjir,” jelas Adi.
Jaringan ini juga menjadi antisipasi terhadap calo tenaga kerja ilegal, karena anggota grup dapat saling berbagi informasi faktual mengenai kondisi kerja dan lingkungan di setiap prefektur. Dalam kasus kehilangan orang, hubungan erat antaranggota juga memudahkan pencarian.
Hingga kini, grup PJ telah hadir di 28 prefektur, antara lain: Kyoto, Kanagawa, Hokkaido, Shiga, Aichi, Toyama, Gunma, Shizuoka, Nagasaki, Osaka, Chiba, Tottori, Mie, Saitama, Gifu, Okayama, Ibaraki, Hyogo (Kobe), Fukuoka, Hiroshima, Nagano, Yamaguchi, Fukushima, Kumamoto, Miyagi, Tochigi, Kagoshima, dan Yamanashi.
“Insya Allah banyak manfaat yang bisa kita rasakan bersama. Pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh sangat relevan dalam pengelompokan PJ per prefektur ini,” tutup Adi.
Bagi yang ingin bergabung, diskusi di WAG PJ ini gratis. Cukup mengirimkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp ke email [email protected].
Bersamaan Perayaan Natal, Daihatsu Tutup 3 Pabrik Sementara Waktu Akibat Skandal Tes Keselamatan |
![]() |
---|
Penjualan Global Mobil Suzuki Tembus 80 Juta Unit, Alto Paling Mendominasi |
![]() |
---|
Jepang Beri Kemudahan WNI yang akan Wisata Medis ke Negeri Sakura |
![]() |
---|
Fakta Menarik Tim Indonesia di BAMTC 2023: Laju Skuad Garuda Selalu Dijegal Jepang |
![]() |
---|
Agen Wisata Kebanjiran Pesanan Liburan ke Jepang, Program Spesial Langsung Disiapkan untuk Awal 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.