Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Setengah Juta Warga Israel Turun ke Jalan, Tuntut Perang Gaza Diakhiri dan Gencatan Senjata

Ratusan ribu warga Israel berunjuk rasa secara nasional, menuntut diakhirinya perang Gaza dan pembebasan sandera.

Tangkap layar X/@BarakRavid
DEMO TEL AVIV. Tangkap layar X/@BarakRavid, Senin (18/8/2025), menunjukkan aksi demo yang dihadiri ratusan ribu warga Israel di Tel Aviv. Mereka menuntut diakhirinya perang di Gaza, pemulangan sandera, dan gencatan senjata. 

Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant turut menyuarakan dukungan terhadap pemulangan para sandera.

"Kita punya kewajiban tertinggi untuk memulangkan semua orang," ujarnya dalam pernyataan yang dimuat harian Yedioth Ahronoth.

"Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan misi ini: memulangkan para sandera terlebih dahulu, lalu melanjutkan upaya menumpas Hamas hingga ke akar."

Sejumlah mantan tawanan Hamas yang dibebaskan saat gencatan senjata musim semi lalu juga turun ke jalan, membawa spanduk bertuliskan: “Bawa mereka pulang sekarang!”

Dukungan publik juga datang dari dunia hiburan. Aktris Hollywood asal Israel, Gal Gadot (40 tahun) mengunjungi "Lapangan Penyanderaan" untuk menemui keluarga para sandera.

Dalam video yang dirilis Forum Hostages and Missing Families, Gadot terlihat menghibur istri salah satu tawanan.

Para pimpinan universitas di Israel turut hadir dalam aksi protes, mendesak pemerintahan Netanyahu agar segera mencapai gencatan senjata dan menyepakati pertukaran tawanan dengan Hamas di Jalur Gaza.

Pada Maret lalu, seluruh rektor universitas dan perguruan tinggi di Israel menandatangani surat terbuka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Kami menegaskan bahwa pemerintah harus segera menyelesaikan perjanjian dan memulangkan seluruh sandera," kata Daniel Chamovitz, Rektor Universitas Ben-Gurion di Negev, dalam pidatonya.

"Ini bukan tuntutan politik, tapi seruan moral dan suara hati nurani," tambahnya.

Sementara itu, mantan diplomat Israel dan eks Konsul Jenderal di New York, Alon Pinkas, mengecam keras sikap Netanyahu terhadap gelombang protes.

"Kebanyakan perdana menteri akan mengundurkan diri setelah 7 Oktober. Tapi Netanyahu hanya peduli pada kelangsungan kekuasaannya. Ia terdorong oleh delusi Mesianik untuk menggambar ulang Timur Tengah," ujarnya kepada Al Jazeera dari Tel Aviv.

Baca juga: Pendiri World Central Kitchen Kunjungi Jalur Gaza dan Israel

Pinkas juga menuduh Netanyahu sengaja mengalihkan kemarahan publik dengan menyalahkan 'elit' dan 'kelompok rahasia negara' daripada bertanggung jawab atas krisis yang terjadi.

Pemerintah Israel Tanggapi Unjuk Rasa di Tel Aviv

Sikap pemerintah Israel terhadap gelombang protes ini terbelah.

Presiden Isaac Herzog menyatakan dukungan terhadap upaya pembebasan para sandera, namun menyerukan agar tekanan internasional difokuskan kepada Hamas, bukan dengan menghentikan operasi militer.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved