Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Setengah Juta Warga Israel Turun ke Jalan, Tuntut Perang Gaza Diakhiri dan Gencatan Senjata

Ratusan ribu warga Israel berunjuk rasa secara nasional, menuntut diakhirinya perang Gaza dan pembebasan sandera.

Tangkap layar X/@BarakRavid
DEMO TEL AVIV. Tangkap layar X/@BarakRavid, Senin (18/8/2025), menunjukkan aksi demo yang dihadiri ratusan ribu warga Israel di Tel Aviv. Mereka menuntut diakhirinya perang di Gaza, pemulangan sandera, dan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan menuntut diakhirinya perang di Gaza dan pembebasan tawanan.

Dilaporkan hampir setengah juta orang Israel turun ke jalan untuk berunjuk rasa di Tel Aviv pada malam hari.

Unjuk rasa besar-besaran terjadi pada Minggu (17/8/2025).

Aksi ini berlangsung hanya beberapa hari setelah kabinet keamanan Israel menyetujui rencana operasi militer baru di Kota Gaza.

Perang yang telah berlangsung hampir dua tahun itu telah menghancurkan Gaza, membuat jutaan penduduk terancam kelaparan, dan semakin memperburuk isolasi internasional terhadap Israel.

Al Jazeera melaporkan polisi Israel menembakkan meriam air ke arah pengunjuk rasa dan menangkap puluhan orang.  

Skala demonstrasi ini tercatat sebagai yang terbesar dan paling sengit sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Aktivitas sekolah, transportasi umum, restoran hingga kafe di Israel terhenti, menyusul demonstrasi nasional yang digalang dua kelompok keluarga sandera dan korban.

Sejumlah bisnis dan pemerintah kota di seluruh Israel menghentikan operasional sebagai bentuk solidaritas terhadap aksi unjuk rasa.

Dua teater utama di Tel Aviv juga menunda pertunjukan mereka, sementara di Yerusalem, banyak toko tutup dan warga turun ke jalan mengikuti pawai damai.

Baca juga: Eks Kepala Intelijen: 50 Warga Palestina Wajib Mati untuk Gantikan 1 Orang Israel yang Tewas

"Sudah waktunya mengakhiri perang. Sudah waktunya membebaskan para sandera. Dan sudah waktunya membantu Israel pulih dan bergerak menuju Timur Tengah yang lebih stabil," ujar Doron Wilfand, seorang pemandu wisata berusia 54 tahun, kepada AFP.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan kejutan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel selatan.

Serangan ini melibatkan tembakan ribuan roket dan masuknya pasukan darat Hamas yang menyusup ke beberapa komunitas dan pangkalan militer Israel.

Serangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan penculikan warga sipil serta tentara Israel.

Sebagai tanggapan, Israel mendeklarasikan perang dan melancarkan operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza, yang bertujuan untuk menghancurkan Hamas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved