Konflik Rusia Vs Ukraina
Suramnya Perundingan Damai Rusia-Ukraina: Moskow Ajukan Syarat Gila Bagi Kiev
Dalam memorandum itu, Ukraina juga menolak pembatasan militer apapun yang diusulkan oleh Rusia, menandakan kalau perundingan damai berujung suram
Kyiv mengajukan bahwa garis kontak saat ini dapat dinegosiasikan sebagai perbatasan wilayah antara kedua negara.
Ukraina juga menekankan perlunya jaminan keamanan dari internasional untuk memastikan perjanjian damai benar-benar diimplementasikan guna mencegah agresi lebih lanjut.
Memorandum perdamaian Ukraina juga menuntut pengembalian anak-anak yang dibawa secara paksa oleh Rusia dan meminta pertukaran tahanan antara kedua negara.
Ukraina membuka pintu untuk mencabut secara bertahap beberapa sanksi terhadap Rusia jika Rusia mematuhi perjanjian tersebut.
Sikap Sama-sama Keras Membuat Perdamaian Tampak Sulit Dicapai*
Tuntutan yang saling bertentangan dari kedua negara yang berkonflik ini membuat kemajuan signifikan dalam negosiasi terasa tidak mungkin untuk dicapai.
Rusia tetap konsisten dengan tuntutan maksimalisnya, seolah tidak terpengaruh oleh ancaman sanksi berulang kali dari Barat.
Beberapa pengamat melihat memorandum Rusia sebagai ‘’cara Moskow untuk memformalkan’’ posisinya.
“Bahkan dokumen yang tidak ditandatangani memberikan Kremlin pijakan diplomatik yang lebih kuat,” kata Analis Pertahanan yang berbasis di Moskow, Sergei Poletaev.
Tatiana Stanovaya dari Carnegie Russia Eurasia Center berpendapat bahwa dokumen tersebut menunjukkan bahwa tujuan utama Putin adalah untuk mengamankan Ukraina yang “ramah tanpa militer” dan tidak berhubungan dengan sekutu Baratnya.
Dia menyoroti alasan mengapa Rusia menawarkan dua opsi (menarik pasukan dari wilayah yang dicaplok vs. proposal "paket" yang lebih luas).
Menurutnya, Rusia tahu bahwa penarikan total pasukan Ukraina dari empat wilayah yang dianeksasi tidak realistis atau tidak akan dapat diterima oleh Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia mengusulkan opsi tersebut untuk mendorong Kyiv menuju opsi kedua (proposal "paket" yang melumpuhkan militer dan ikatan Barat Ukraina) sebagai jalur utama.
Menurutnya, ini adalah taktik negosiasi untuk membuat opsi kedua terlihat lebih "masuk akal" atau "lebih ringan" dibandingkan opsi pertama yang sangat ekstrem.
‘’Karena Moskow tahu bahwa Ukraina akan menarik pasukannya dari empat wilayah tersebut tidak layak dan berusaha mendorong Kyiv menuju yang kedua sebagai jalur utama,” katanya.
Di saat yang sama, ia menilai bahwa, memorandum Moskow tampaknya menunjukkan bahwa “Rusia terbuka untuk mempertimbangkan meninggalkan bagian-bagian wilayah yang mereka aneksasi, yang tidak dikuasainya untuk dikembalikan kepada Ukraina”
Stanovaya mengatakan bahwa selama Rusia tetap mempertahankan tuntutan maksimalisnya, pertempuran akan terus berlanjut, meskipun ada interaksi atau pembicaraan bilateral antara kedua belah pihak.
‘’Pertempuran akan terus berlanjut, meskipun interaksi bilateral tetap ada,” katanya.
(Grace Sanny Vania/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.301: Pussy Riot Dihukum Penjara In Absentia |
---|
Pamer Kekuatan: Rusia–Belarus Gelar Latihan Perang, Kerahkan Rudal Nuklir, Jet Bomber, hingga Tank |
---|
Diplomasi Besi Putin ke NATO, AS Kirim Perwira Pantau Latihan Perang Besar-besaran Rusia-Belarus |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.