Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Suramnya Perundingan Damai Rusia-Ukraina: Moskow Ajukan Syarat Gila Bagi Kiev

Dalam memorandum itu, Ukraina juga menolak pembatasan militer apapun yang diusulkan oleh Rusia, menandakan kalau perundingan damai berujung suram

MoD Ukraina via Twitter
LEDAKAN DAHSYAT - Gambar yang diklaim sebagai ledakan dahsyat dari serangan drone Ukraina di Pangkalan Utama Engels-2 Rusia. Ukraina mengklaim serangan ini sukses besar menghancurkan ratusan amunisi rudal jarak jauh rusia di depot amunisi di pangkalan tersebut. 

Proposal “paket” ini selanjutnya menuntut agar Ukraina mengakhiri keadaan darurat militer yang telah diberlakukan sejak invasi dan mengadakan pemilihan umum.

Penandatanganan perjanjian damai hanya akan terjadi setelah semua syarat di atas dipenuhi oleh Ukraina.

Syarat Rusia untuk Perjanjian Damai Permanen

Untuk perjanjian damai permanen, Rusia menuntut pengakuan hukum internasional atas aneksasi Rusia di Semenanjung Krimea pada 2014 dan empat wilayah Ukraina lainnya di Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia pada 2022 lalu.


Dokumen itu juga menyebutkan bahwa di masa depan, Ukraina harus menyatakan status netral, artinya Kyiv tidak memihak Rusia maupun Barat.


Ukraina juga harus membatalkan upayanya untuk bergabung dengan NATO dan membatasi angkatan bersenjatanya.


Tak hanya itu, Ukraina diminta untuk mengakui bahasa Rusia sebagai bahasa resmi setara dengan bahasa Ukraina.


Rusia juga melarang Ukraina untuk “memuja dan mempropagandakan Nazisme dan neo-Nazisme”, serta Ukraina harus membubarkan kelompok-kelompok nasionalis.


Tuduhan bahwa kelompok neo-Nazi membentuk politik Ukraina di bawah Presiden Volodymyr Zelenskyy, yang seorang Yahudi, telah dibantah oleh Kyiv dan sekutu Baratnya.


Menurut Rusia, perjanjian damai ini juga harus membuat semua sanksi internasional dihapuskan kepada kedua negara yang beperang. 


Kedua negara dapat melanjutkan kembali perdagangan, komunikasi, dan menjalin kembali hubungan diplomatiknya dengan negara-negara lain.  


Kedua negara juga harus meniadakan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan karena perang. 

Posisi Ukraina juga Tetap Tegas

Ukraina, dalam memorandum yang diserahkan kepada Moskow sebelum perundingan damai langsung pada Senin (2/6/2025), menegaskan kesiapannya untuk gencatan senjata 30 hari penuh tanpa syarat apapun agar membuka jalan damai.

Kyiv secara konsisten menolak tuntutan Rusia untuk tetap netral, menegaskan kalau ia bebas memilih aliansinya.

Dalam memorandum itu, Ukraina juga menolak pembatasan militer apapun yang diusulkan oleh Rusia, baik itu untuk membatasi jumlah tentara, jenis senjata, maupun kapabilitas militer lainnya.

Ukraina juga menolak untuk mengakui aneksasi wilayah manapun oleh Rusia di Ukraina.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved