Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.311, Trump Tarik Ejekannya soal 'Macan Kertas'
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.311, Trump menarik ucapannya soal menyebut Rusia sebagai macan kertas dalam unggahan Truth Social sebelumnya.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.311 pada Jumat (26/9/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Perang Rusia–Ukraina berakar dari ketegangan panjang sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Rusia mewarisi kekuatan utama Soviet, sementara Ukraina memilih berdiri sebagai negara merdeka.
Sejak itu, hubungan kedua negara kerap tegang, mulai dari persoalan perbatasan, pencarian identitas nasional, hingga perbedaan arah politik.
Situasi semakin memanas setelah Revolusi Maidan 2014 yang menggulingkan Presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanukovych. Pemerintahan baru Ukraina lebih condong ke Barat, langkah yang memicu kemarahan Rusia.
Sebagai respons, Moskow mencaplok Krimea dan mendukung kelompok separatis di Donetsk serta Luhansk. Konflik ini berkembang menjadi perang berkepanjangan di wilayah Donbas.
Ketegangan mencapai puncaknya pada Februari 2022, ketika Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Ia berdalih serangan dilakukan untuk melawan pengaruh “neo-Nazi” di Kyiv, melindungi warga keturunan Rusia di Donbas, sekaligus menolak rencana Ukraina bergabung dengan NATO yang dianggap mengancam keamanan Rusia.
Pada malam 25 September, Pasukan Sistem Tak Berawak menyerang tiga stasiun distribusi gas di wilayah Luhansk yang masih diduduki Rusia. Komandan pasukan, Robert Brody, mengumumkan serangan tersebut.
“Tangki bahan bakar hampir habis, air keran hampir tidak menetes, bahan bakar biru di kompor gas tidak begitu biru, dan di sana, tak lama kemudian, pedupaan akan berkedip... Jadi, begitulah adanya – kebahagiaan,” tulis Brody.
Menurutnya, target serangan mencakup stasiun distribusi gas Shchastya yang memasok TPP Luhansk, stasiun Severodonetsk yang penting bagi industri kimia termasuk pabrik Azot, serta stasiun Novopskov.
Baca juga: Pesawat Menteri Pertahanan NATO Kena Serangan Pengacau GPS di Kaliningrad Rusia
Akibat serangan ini, TPP Luhansk terpaksa beralih menggunakan batubara, sementara perusahaan kimia di Severodonetsk kehilangan pasokan gas yang stabil.
Trump Tarik Ucapannya soal 'Rusia, Si Macan Kertas'
Presiden AS Donald Trump menegaskan ia tidak akan lagi menyebut Rusia sebagai "macan kertas", setelah sebelumnya menggunakan istilah itu dalam unggahan di Truth Social.
Dalam unggahan Selasa lalu, Trump menyebut Rusia gagal mengalahkan Ukraina setelah tiga setengah tahun perang dan dalam kesulitan ekonomi yang besar, bahkan menilai Kiev berpeluang merebut kembali seluruh Ukraina.
Namun, saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih pada Kamis, Trump berkata, "Saya tidak akan pernah menyebut siapa pun macan kertas."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.