Konflik Rusia Vs Ukraina
Amarah Trump Meledak di Rapat PBB, India dan Tiongkok Dituding Danai Perang Rusia
Trump menuding dua negara Asia yakni India dan China “penyandang dana utama perang Rusia” karena terus membeli minyak mentah dari Moskow
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Rapat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York kembali memanas setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, melontarkan tuduhan keras terhadap India dan Tiongkok.
Dalam pidatonya Trump menuding kedua negara Asia itu menjadi "penyandang dana utama perang Rusia".
Pernyataan ini menjadi sorotan karena untuk pertama kalinya India disebut secara terbuka dalam tuduhan resmi AS di forum PBB.
Tuduhan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya India dan China terus membeli minyak mentah dari Moskow meskipun negara Barat menjatuhkan sanksi ekonomi keras.
Menurut Trump, ekspor energi khususnya minyak dan gas merupakan sumber utama pendapatan Rusia untuk membiayai operasi militernya di Ukraina.
Ketika India dan Tiongkok meningkatkan impor minyak Rusia dengan harga diskon, aliran dana itu tetap mengisi kas Kremlin meskipun sanksi internasional diberlakukan.
Trump menilai langkah tersebut secara tidak langsung memperkuat posisi Rusia dalam perang yang sudah berlangsung dengan Ukraina selama lebih dari tiga tahun tepatnya sejak 2022 silam.
Ia menekankan, jika negara-negara besar, termasuk India dan Tiongkok, menghentikan pembelian energi Rusia, maka Moskow akan kesulitan mendanai perang, yang menurut klaimnya bisa mempercepat berakhirnya konflik.
Sebagai bentuk gertakan, Trump mengancam akan menambah tarif lagi sebesar 25 persen dalam dua tahap, yakni pada 7 dan 27 Agustus, jika India tidak mengurangi impor minyaknya dari Rusia.
Ancaman ini diyakini semakin memperburuk relasi dagang, terutama setelah kedua pihak gagal mencapai kesepakatan perdagangan sementara.
India yang selama ini menyeimbangkan hubungan dengan Barat dan Rusia kini berada dalam posisi sulit. Di sisi lain, Tiongkok semakin ditekan oleh Washington, baik dalam isu perdagangan maupun geopolitik.
Pengamat internasional menilai, jika sanksi benar-benar dijatuhkan, maka dampaknya bisa merembet ke rantai pasokan global.
Baca juga: Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran
Industri teknologi, manufaktur, hingga energi terbarukan yang bergantung pada bahan baku dari India dan Tiongkok berpotensi terganggu.
NATO Kena Semprot
Dilansir Business Insider, selain menyerang India dan Tiongkok, Trump juga menuding negara-negara pakta pertahanan Atlantik Utara, NATO gagal menunjukkan konsistensi dalam melawan Rusia.
Menurutnya, sejumlah negara Eropa gagal menunjukkan konsistensi dalam melawan Rusia, khususnya dalam hal menghentikan pembelian energi dari Moskow.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.