Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serang 41 Pesawat Rusia, Mata-mata Ukraina Sembunyikan Drone di Truk Pengangkut Kayu

Serangan ini terjadi di empat lapangan udara terpisah yang berlokasi ribuan kilometer dari perbatasan Ukraina.

Editor: Hasanudin Aco
Dinas Keamanan Ukraina
SERANGAN UKRAINA - Tangkapan layar dari video dugaan serangan yang dirilis oleh Badan Intelijen Ukraina (SBU) pada Minggu (1/6/2025) terhadap pangkalan Rusia. 

 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Dinas rahasia Ukraina klaim berhasil menyerang pesawat pembom strategis di pangkalan udara Rusia pada Minggu (1/6/2025).

Ukraina juga mengklaim menghancurkan 41 pesawat pembom Rusia yang sedang parkir di landasan dalam serangan drone itu.

"Drone bermuatan bahan peledak awalnya disembunyikan di dalam atap gudang kayu," demikian kata seorang pejabat keamanan Ukraina dan gambar yang diunggah daring.

Badan keamanan dalam negeri Ukraina, SBU, mengakui merekalah yang melaksanakan operasi dengan nama sandi "Jaring Laba-laba" itu dan mengatakan bahwa operasi tersebut telah menyebabkan kerusakan besar bagi Rusia.

SBU menggunakan drone jenis first-person view (FPV) dalam serangan itu.

Serangan ini terjadi di empat lapangan udara terpisah yang berlokasi ribuan kilometer dari perbatasan Ukraina.

Menurut Reuters, drone yang digunakan dalam operasi ini diselundupkan ke dalam Rusia dengan cara disembunyikan di dalam truk.

SBU  mengangkut drone FPV ke Rusia.

"Kemudian di wilayah Federasi Rusia, drone-drone itu disembunyikan di bawah atap kabin kayu bergerak, yang sudah ditempatkan di truk," kata sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya.

"Pada saat yang tepat, atap kabin dibuka dari jarak jauh, dan drone-drone itu terbang untuk menyerang pesawat pengebom Rusia."

Pesawat-pesawat Rusia yang hancur dalam serangan tersebut mencakup pesawat pengebom nuklir TU-95 “Bear”, pesawat pengebom serang cepat TU-22 “Backfire”, dan jet komando serta kontrol A-50 “Mainstay”.

Salah satu pangkalan yang diserang berlokasi di wilayah Irkutsk, Siberia, yang jaraknya hampir 2.500 mil (sekitar 4.023 kilometer) dari Ukraina.

Serangan lain juga terjadi di Murmansk di Lingkaran Arktik, Ryazan di tenggara Moskwa, dan Ivanovo di timur laut ibu kota Rusia.

Operasi ini  dilaporkan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan perencanaan.

Operasi tersebut, menurut pejabat keamanan Ukraina, diawasi secara pribadi oleh Presiden Zelenskiy dan Vasyl Maliuk, kepala badan intelijen domestik SBU.

Tanggapan Rusia

Sementara itu media Rusia TASS menjelaskan Ukraina tidak memberi peringatan kepada Jerman tentang serangan pesawat nirawak terhadap Rusia.

Juru bicara Kabinet Jerman Stefan Cornelius menambahkan bahwa Berlin tidak yakin Kiev memiliki kewajiban untuk memberikan informasi tersebut.

"Pemerintah Jerman tidak diberitahu tentang hal ini," kata Cornelius menanggapi pertanyaan terkait, seraya menambahkan bahwa Berlin tidak yakin Kiev memiliki kewajiban apa pun untuk memberikan informasi tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa Ukraina  melancarkan serangan pesawat nirawak FPV terhadap lapangan udara di wilayah Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan, dan Amur.

Serangan di wilayah Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan.

"Beberapa pesawat terbakar dalam serangan itu, tetapi semuanya berhasil dipadamkan," tulis TASS.

Kementerian tersebut menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak militer maupun sipil, sementara beberapa orang yang terlibat dalam serangan itu ditahan.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved