Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.306, Zelensky Akan Ngadu ke Trump Minggu Depan

Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.306, Zelensky akan menemui Trump dan membahas soal penculikan anak-anak Ukraina di wilayah pendudukan Rusia.

Facebook The White House
ZELENSKY KUNJUNGI AS - Foto diambil dari Facebook The White House, Selasa (19/8/2025) memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kiri) berjalan bersama Presiden AS Donald Trump (kanan) saat Zelensky berkunjung ke Washington, AS untuk membicarakan masalah perang Rusia-Ukraina, pada hari Senin (18/8/2025). Pada 20 September 2025, Zelensky mengatakan akan bertemu Trump minggu depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.306 pada Minggu (21/9/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sejak meletusnya perang di Ukraina pada 2022, negara-negara Eropa khawatir Rusia akan memperluas serangannya ke wilayah mereka.

Pada pekan lalu, Polandia melaporkan adanya pesawat nirawak Rusia yang melanggar wilayah udaranya.

Pada Sabtu (20/9/2025), Estonia melaporkan tiga jet tempur supersonik Rusia memasuki wilayah udaranya dalam sebuah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kurang ajar, menurut Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna.

Sementara itu dalam perkembangan politik, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berencana akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada minggu depan.

Zelensky akan membahas jaminan keamanan, hingga rencana pemulangan anak-anak Ukraina yang diculik Rusia.

Perang Rusia–Ukraina bermula dari masalah lama sejak bubarnya Uni Soviet tahun 1991.

Rusia menjadi negara penerus utama Uni Soviet dan Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya seperti negara lain bekas Uni Soviet.

Sejak itu, hubungan Rusia dan Ukraina sering tegang karena persoalan perbatasan, identitas bangsa, dan pilihan politik yang berbeda.

Situasi makin panas setelah Revolusi Maidan tahun 2014, ketika Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia digulingkan.

Pemerintah baru Ukraina lebih dekat ke Barat, sehingga membuat Rusia marah.

Baca juga: Langgar Langit NATO: Jet Rusia Masuki Estonia, Pasal 5 di Ujung Tanduk?

Tak lama kemudian, Rusia mencaplok wilayah Krimea dan mendukung kelompok separatis di Donetsk serta Luhansk, sehingga memicu konflik bersenjata di kawasan Donbas.

Ketegangan memuncak pada Februari 2022, ketika Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina.

Putin berdalih ingin melawan militer Ukraina, menuduh pemerintah Kyiv dipengaruhi "neo-Nazi," serta mengklaim melindungi warga keturunan Rusia di Donetsk dan Luhansk.

Selain itu, Rusia juga menolak keras rencana Ukraina bergabung dengan NATO, karena dianggap membahayakan keamanan perbatasan Rusia.

Zelensky Akan Bertemu Trump Minggu Depan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan