Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pembicaraan Damai Ukraina-Rusia Dilanjutkan di Istanbul Setelah Serangan Drone

Delegasi Ukraina dan Rusia bertemu lagi di Istanbul, Turki, pada hari Senin untuk mengambil bagian dalam putaran berikutnya perundingan perdamaian

Editor: Muhammad Barir
Dinas Keamanan Ukraina
PERANG MAKIN PANAS - Tangkapan layar dari video dugaan serangan yang dirilis oleh Badan Intelijen Ukraina (SBU) pada Minggu (1/6/2025). 


Dalam pidatonya pada hari Minggu, Zelenskyy menyebut serangan pesawat nirawak Ukraina sebagai "operasi yang brilian" dan mengatakan Rusia "menderita kerugian yang sangat besar." Presiden menganggap serangan itu sebagai tindakan defensif.

"Kami akan membela diri dengan segala cara yang tersedia bagi kami," kata Zelenskyy. "Kami tidak menginginkan perang ini sedetik pun. Kami menawarkan gencatan senjata kepada Rusia. Sejak 11 Maret, usulan AS untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat telah diajukan. Rusia-lah yang memilih untuk melanjutkan perang."

"Tekanan benar-benar dibutuhkan -- tekanan pada Rusia yang seharusnya membawanya kembali ke kenyataan," imbuh Zelenskyy. "Tekanan melalui sanksi. Tekanan dari pasukan kita. Tekanan melalui diplomasi. Semua itu harus bekerja sama."

Sementara itu, serangan rudal dan pesawat tak berawak jarak jauh terus berlanjut hingga Senin pagi.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 80 pesawat nirawak dan empat rudal ke negara itu semalam, 52 di antaranya ditembak jatuh atau dinetralisir. Angkatan udara melaporkan dampak di 12 lokasi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menembak jatuh 162 pesawat tak berawak Ukraina di sembilan wilayah Rusia semalam.

 

SUMBER: ABC NEWS

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved