Konflik Rusia Vs Ukraina
Jarak Moskow ke London Sejauh Medan ke Denpasar, Potensi Rudal Rusia yang Dikhawatirkan Inggris
Potensi perang rudal antara Rusia dan Inggris bisa saja terjadi, jika serangan langsung jarak keduanya hampir setara Medan ke Denpasar
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Potensi perang rudal antara Rusia dan Inggris bisa saja terjadi di tengah isu ancaman yang dilayangkan oleh kedua negara tersebut mengiringi konflik Ukraina.
Jika hal itu terjadi, dibutuhkan senjata canggih untuk menembus jarak hampir tiga ribu kilometer jauhnya.
Menurut penelusuran Tribunnews, jarak pusat ibu kota kedua negara tersebut, yakni Rusia dan London, berkisar 2.893 kilometer.
Jarak tersebut hampir setara jarak Medan ke Denpasar jika ditempuh via jalur darat.
Adapun Inggris diam-diam mempersiapkan serangan militer langsung di tengah meningkatnya ancaman dari Rusia, menurut laporan Telegraph.
Pejabat Inggris dilaporkan telah diinstruksikan untuk merevisi rencana darurat berusia 20 tahun yang bertujuan mempersiapkan negara untuk kemungkinan sikap perang, setelah adanya ancaman serangan dari Kremlin.
Pejabat Rusia telah berulang kali mengeluarkan ancaman kepada Inggris akan melakukan serangan langsung karena dukungannya terhadap Ukraina.
Dukungan tersebut mungkin akan segera mencakup pasukan Inggris di darat.
Para menteri khawatir bahwa Inggris akan kalah bersaing secara militer dengan Rusia dan akan terekspos di dalam negeri karena kurangnya kesiapan.
Para ahli telah menyoroti kerentanan negara tersebut terhadap serangan pada infrastruktur utama seperti terminal gas, kabel bawah laut, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan jaringan transportasi utama, catat laporan tersebut.
Rencana pertahanan yang diperbarui akan menguraikan strategi untuk hari-hari setelah serangan di daratan Inggris oleh negara asing yang bermusuhan.
Baca juga: Intelijen Belanda: Putin Siap Perang Lawan NATO dalam Setahun Pasca-Konflik Rusia-Ukraina Berakhir
Ini akan mencakup skenario di mana Inggris terkena rudal, hulu ledak nuklir, dan operasi cyber, catat Telegraph.
Kantor Kabinet telah melakukan simulasi skenario di mana negara musuh secara bersamaan meluncurkan serangan rudal dan siber terhadap infrastruktur nasional.
Sebuah penilaian risiko yang diterbitkan pada bulan Januari menyimpulkan bahwa serangan semacam itu kemungkinan akan mengakibatkan korban sipil, kerusakan ekonomi yang parah, dan gangguan signifikan terhadap layanan penting.
Untuk pertama kalinya, rencana darurat yang diperbarui akan mencakup ketentuan untuk perang siber, yang oleh para kepala intelijen telah diidentifikasi sebagai salah satu ancaman keamanan paling serius yang dihadapi Inggris saat ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.