Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intelijen Belanda: Putin Siap Perang Lawan NATO dalam Setahun Pasca-Konflik Rusia-Ukraina Berakhir

Belanda menyebut, parade militer Moskow yang dihadiri sejumlah kepala negara, adalah bentuk upaya Rusia menggalang kekuatan untuk menyerang NATO

Kremlin.ru
PUTIN - Foto ini diambil dari laman Kremlin pada Jumat (7/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan dengan wanita – karyawan dan anak-anak dana negara untuk mendukung peserta SVO “Pembela Tanah Air” di Moskow pada Kamis (6/3/2025). 

Intelijen Belanda: Putin Bersiap Perang Lawan NATO dalam Waktu Satu Tahun Pasca-Konflik Rusia-Ukraina Berakhir

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin disebut-sebut sedang mempersiapkan perang dengan NATO dalam waktu satu tahun setelah mengakhiri perang Rusia di Ukraina.

Hal itu diungkapkan seorang kepala intelijen militer senior Barat dilansir Mirror, Jumat (9/5/2025).

Laporan tersebut mengulas, potensi terjadinya Perang Dunia Ketiga mencuat saat Putin menggelar salah satu parade militer terbesar dalam sejarah Rusia modern dengan tank-tank dan pembawa rudal nuklir yang bergemuruh di Lapangan Merah Moskow untuk menunjukkan kekuatannya.

Baca juga: Rusia Lumpuhkan 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, 500 Drone Ukraina Jelang Gencatan Senjata Usulan Putin

Putin memanfaatkan acara tahunan Hari Kemenangan Soviet terhadap Nazi Jerman - yang menandai peringatan 80 tahun kekalahan Hitler - untuk memamerkan senjata berteknologi tinggi terbarunya termasuk pesawat nirawak pembunuh yang digunakan untuk melawan Ukraina.

Atas hal ini, Kepala intelijen militer Belanda [MIVD], Wakil Laksamana Peter Reesink memperingatkan secara tegas kalau, “Rusia memproduksi lebih banyak artileri, juga dengan bantuan dari negara lain, daripada yang mereka butuhkan untuk perang dengan Ukraina.”

Dia menuturkan, Putin tidak hanya mengisi kembali persediaan amunisi yang menipis tetapi juga memindahkan unit artileri baru ke perbatasan NATO, termasuk negara-negara Baltik dan Finlandia, 

"Itu merupakan indikasi bagi kami bahwa mereka sedang membangun kemampuan," katanya kepada Politico.

Pertunjukan kekuatan terang-terangan Putin di Moskow terjadi saat tingkat produksi memperlihatkan kalau Rusia siap menghadapi konflik besar baru dalam kurun waktu satu tahun jika Kremlin mempertahankan selera politiknya untuk bertempur, katanya.

PUTIN KUNJUNGI DPRK - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjalan bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) di Pyongyang pada 18 Juni 2024.
PUTIN KUNJUNGI DPRK - Foto diambil dari publikasi Kantor Presiden Rusia, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjalan bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) di Pyongyang pada 18 Juni 2024. (Foto: Vladimir Smirnov, TASS/Kremlin)

Gairah Perang Rusia Bikin NATO Cemas

Ulasan itu juga menyebut sejumlah pakar Rusia khawatir kalau Putin kini bergantung pada ekonomi perang dan semakin tidak dapat menghentikan ketergantungan militernya. 

Artinya, gairah Rusia untuk berperang tetap tinggi karena faktor-faktor Putin di atas.

Membaca hal ini, negara-negara NATO menyiapkan diri atas 'skenario terburuk' jika konflik terbuka dengan Rusia akhirnya pecah.

"Belanda, seperti negara-negara NATO lainnya, sedang dalam tahap program kesiapan yang ditingkatkan untuk memastikan bahwa kami siap jika itu terjadi," kepala intelijen Belanda tersebut memperingatkan.

Parade itu diadakan ketika Putin disebut-sebut memerintahkan penambahan koktail kimia ke awan - teknologi Soviet yang digunakan untuk mengubah cuaca untuk acara-acara besar dan menghentikan hujan pada paradenya.

Pesawat Antonov-12 dan Antonov-26 dikerahkan untuk 'menabur' awan dengan koktail kimia perak iodida, nitrogen cair, dan es kering, yang menyebabkan hujan turun di luar Moskow tetapi tidak di Lapangan Merah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved