Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kelaparan Jadi Senjata, Blokade Israel Picu Malnutrisi Parah yang Ancam Nyawa Ribuan Anak di Gaza

Pasukan Israel menggunakan kelaparan sebagai “senjata perang yang disengaja” terhadap warga Palestina dengan memblokade bantuan masuk.

Al Jazeera
KELAPARAN JADI SENJATA - Pasukan Israel menjadikan kelaparan sebagai senjata dalam agresinya di Gaza, Selain kelaparan, jutaan warga Gaza dibayangi ancaman risiko penyebaran penyakit dan wabah saat musim dingin tiba. Karena hujan yang membasahi tenda pengungsian Palestina akan menyebabkan penumpukan banjir limbah di area rendah. 

Blokade Israel Picu Kelaparan Parah yang Ancam Nyawa Ribuan Anak di Gaza

Dodi Esvandi/Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Ribuan anak-anak di Gaza kini berjuang melawan ancaman kelaparan yang semakin nyata akibat blokade berkepanjangan Israel terhadap pasokan makanan, air bersih, dan kebutuhan pokok lainnya ke wilayah tersebut.

Data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) yang dirilis pada Jumat (1/5/2025) menunjukkan bahwa sejak awal tahun 2025 lebih dari 9.000 anak di Gaza telah menerima perawatan medis akibat malnutrisi.

Baca juga: 2 Personel Elite IDF Tewas Kena Ranjau Terowongan Rafah, Israel Kirim 60 Ribu Tentara Perluas Agresi

Situasi ini  semakin memburuk setelah Israel melakukan blokade total terhadap jalur Gaza sejak Maret lalu.  

“Selama dua bulan, anak-anak di Jalur Gaza menghadapi pemboman tanpa henti, mereka tidak mendapatkan barang-barang esensial, layanan, dan perawatan penyelamatan jiwa,” ungkap Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

“Dengan setiap hari berlalunya blokade bantuan, mereka menghadapi risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin besar – tidak ada yang bisa membenarkan ini,” lanjutnya.

Israel telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret lalu.

Tindakan ini langsung menuai kritik luas dari komunitas internasional.

Program Pangan Dunia (WFP) PBB melaporkan, persediaan makanan mereka telah "habis" di tengah blokade Israel.

WFP juga memperingatkan potensi penutupan dapur umum yang menjadi sumber pangan utama bagi ribuan warga Palestina.  

Seorang pengungsi Palestina di Gaza mengungkapkan keputusasaannya kepada Amnesty International, sebuah LSM yang bergerak untuk memperjuangkan hak asasi manusia, terkait krisis pangan ini.  

“Kami tidak bertanya apakah makanan itu bergizi atau tidak, apakah makanan itu segar atau enak, itu adalah kemewahan, kami hanya ingin mengisi perut anak-anak kami,” kata pengungsi itu.

“Saya tidak ingin anak saya mati kelaparan," lanjutnya.

Israel mengatakan bahwa tujuan mereka memberlakukan blokade adalah untuk menekan Hamas agar membebaskan para tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved