Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Suriah

Tutup 3 Pangkalan Militer, AS Tarik Ratusan Tentara dari Suriah: Israel Ketar-ketir Turki Masuk

Langkah AS menarik sebagian pasukannya ini membuat Israel ketar-ketir kalau kekosongan akan membuat Turki mengirim pasukan

Tangkap Layar/MNA
TARIK PASUKAN - Pasukan Amerika Serikat (AS) saat berbaris memasuki pesawat angkut pasukan dan logistik untuk ditransfer ke pangkalan militer mereka di kawasan Timur Tengah. Pada Kamis (17/4/2025), New York Times mengabarkan kalau AS akan menarik ratusan tentara mereka dari Suriah menyusul sikap dari Presiden Donald Trump yang menyatakan enggan mempertahankan kehadiran mereka di negara tersebut. 

Tutup 3 Pangkalan, AS Tarik Ratusan Tentara dari Suriah: Israel Ketar-ketir Manuver Turki

TRIBUNNEWS.COM - Militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai menarik ratusan tentara mereka dari Suriah timur laut , New York Times melaporkan, dikutip Jumat (18/4/2025).

Mengutip dua pejabat senior AS, dikatakan kalau militer AS menutup tiga dari delapan pangkalan operasi kecilnya di timur laut dan mengurangi jumlah pasukan menjadi sekitar 1.400 dari 2.000.

Baca juga: Adu Kuat di Suriah, Israel Matian-matian Lobi AS untuk Tak Beri Turki Jet Tempur F-35

Para pejabat itu mengatakan komandan Komando Pusat Amerika Serikat (USCENTCOM) akan menilai apakah akan melakukan penarikan tambahan setelah 60 hari.

"Para komandan militer telah merekomendasikan untuk mempertahankan setidaknya 500 tentara di Suriah, kata seorang pejabat dalam laporan tersebut.

Laporan itu mengatakan Presiden AS, Donald Trump telah menyatakan "skeptisisme mendalam" tentang mempertahankan pasukan AS di Suriah.

Trump mengatakan pada akhir Januari lalu kalau AS "akan membuat keputusan" mengenai pasukan di Suriah.

Hal itu diungkapkan Trump saat dikonfirmasi soal adanya laporan yang mengatakan kalau presiden AS tersebut bermaksud menarik pasukan Amerika.

"Saya tidak tahu siapa yang mengatakan itu, tetapi kami akan membuat keputusan mengenai hal itu," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

"Kami tidak terlibat di Suriah. Suriah sudah dalam kekacauannya sendiri. Mereka sudah punya cukup banyak kekacauan di sana. Mereka tidak membutuhkan keterlibatan kami."

Menurut New York Times, setidaknya untuk saat ini, pengurangan yang dimulai pada Kamis didasarkan pada rekomendasi komandan darat pasukan AS untuk menutup dan mengkonsolidasikan pangkalan, dan telah disetujui oleh Pentagon dan USCENTCOM.

BERSIAP PATROLI - Anggota pasukan Amerika Serikat melakukan briefing sebelum melaksanakan patroli rutin di pos penjagaan terluar di wilayah Timur Suriah pada 25 Mei 2021.
BERSIAP PATROLI - Anggota pasukan Amerika Serikat melakukan briefing sebelum melaksanakan patroli rutin di pos penjagaan terluar di wilayah Timur Suriah pada 25 Mei 2021. (AFP)

Jejak Pasukan AS di Suriah

AS secara ilegal mengerahkan pasukan di Suriah pada bulan November 2015 dengan tujuan untuk "mencegah kembalinya" ISIS. 

Hal ini terjadi dua bulan setelah Rusia menyetujui permintaan Damaskus untuk memberikan dukungan udara kepada tentara Suriah, pasukan khusus Iran, dan Hizbullah dalam pertempuran melawan pasukan ISIS yang mengancam akan menyerbu ibu kota Suriah, saat itu.

Dalam kekacauan yang terjadi, Washington dan milisi Kurdi sekutunya menguasai wilayah timur laut Suriah yang kaya sumber daya alam, tempat tentara AS bertahan hingga hari ini dan secara teratur menjarah sumber daya alam penting. 

Ratusan tentara AS juga hadir di pangkalan besar Al-Tanf di dekat wilayah tiga perbatasan yang menghubungkan Suriah, Irak, dan Yordania.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved