Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Penangkapan Aktivis Gaza oleh PA Adalah Tusukan Baru dari Belakang Bagi Rakyat Palestina

Hamas kembali memberi sinyal pembalasan terhadap personel keamanan Otoritas Palestina yang dinilai merupakan antek pendudukan Israel di Tepi Barat

khaberni/tangkap layar
AKSI REPRESIF - Personel keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan aksi represif saat menangkapi sejumlah demonstran yang menyerukan dukungan bagi Gaza pada Senin (7/4/2025), di dekat Bundaran Al-Manara di Ramallah, Tepi Barat. Hamas mengecam aksi personel PA ini yang menangkap sejumlah demonstran setelah menyerang mereka. 

Hamas: Penangkapan Aktivis Gaza oleh PA Adalah Tusukan Baru dari Belakang bagi Rakyat Palestina

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Hamas mengutuk aksi penangkapan oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat terhadap peserta pawai dan demonstrasi yang mendukung Gaza.

Gerakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan, aksi penangkapan oleh personel PA ini justru sejalan dengan niat pendudukan Israel yang dalam beberapa bulan terakhir secara masif melakukan penghancuran dan pendudukan di Tepi Barat.

Baca juga: Hamas Ultimatum Otoritas Palestina: Penangkapan Mahmoud Jabarin di Jenin Lewati Batas Merah

"Kampanye penangkapan yang dilancarkan oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina terhadap rakyat kami di Tepi Barat menyusul partisipasi mereka dalam pawai dan acara untuk mendukung Gaza merupakan indikator berbahaya dan perilaku yang melayani tujuan pendudukan Israel dan merupakan tusukan baru dari belakang terhadap rakyat kami dan tujuan kami, yang sedang melewati fase paling berbahaya," kata pernyataan Hamas dilansir Khaberni, Selasa (8/4/2025)

Hamas menekankan kalau penangkapan oleh pasukan keamanan PA terhadap seorang anggota dewan kota Beita, sebelah selatan Nablus, dan pembuaran pawai di Ramallah, beserta penangkapan para peserta, menegaskan kalau PA secara langsung dan jelas berusaha menggagalkan setiap gerakan rakyat untuk mendukung Gaza.

Aksi personel PA itu juga dinilai Hamas sebagai dukungan terhadap kejahatan yang dilakukan entitas pendudukan Israek.

"Ini (aksi PA) merupakan kejahatan nasional dan moral, yang memerlukan gerakan nasional yang luas untuk mengakhiri pembunuhan, pemindahan, dan penghancuran yang terjadi di Tepi Barat," kata Hamas.

Baca juga: Hamas-PIJ-FPLP Satu Suara, Sebut Otoritas Palestina di Tepi Barat Antek Zionis Israel

Personel keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan aksi represif
AKSI REPRESIF - Personel keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan aksi represif saat menangkapi sejumlah demonstran yang menyerukan dukungan bagi Gaza pada Senin (7/4/2025), di dekat Bundaran Al-Manara di Ramallah, Tepi Barat. Hamas mengecam aksi personel PA ini yang menangkap sejumlah demonstran setelah menyerang mereka.

Hamas menyerukan ke rakyat Tepi Barat untuk menyatakan penolakan mereka terhadap praktik represif pasukan keamanan Otoritas Palestina dan melanjutkan gerakan rakyat melawan pendudukan Israel dalam mendukung Gaza.

Hamas juga menyerukan perlawanan atas rencana Israel untuk, "Meyahudisasi Yerusalem, mencaplok Tepi Barat, menjarah tanahnya, menggusur rakyatnya, dan melaksanakan rencana jahatnya."

Sebagai informasi, pada Senin (7/4/2025), pasukan keamanan Otoritas Palestina membubarkan demonstrasi solidaritas dengan Gaza di dekat Bundaran Al-Manara di Ramallah, menangkap sejumlah demonstran setelah menyerang mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan genosida di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 166.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang.

PERLUASAN PEMUKIMAN YAHUDI DI TEPI BARAT - Dua pasukan pendudukan Israel terlihat dengan latar belakangan pemukiman Yahudi Israel di kawasan Tepi Barat. Israel dilaporkan menyetujui perluasan pemukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem dan Betlehem, dalam serangkaian pembangunan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
PERLUASAN PEMUKIMAN YAHUDI DI TEPI BARAT - Dua pasukan pendudukan Israel terlihat dengan latar belakangan pemukiman Yahudi Israel di kawasan Tepi Barat. Israel dilaporkan menyetujui perluasan pemukiman di Tepi Barat, termasuk Yerusalem dan Betlehem, dalam serangkaian pembangunan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. (File Photo/JN)

Ekspansi Besar-besaran Pemukiman Ilegal Israel

Aksi personel PA ini terjadi saat Israel telah memperluas dan mengkonsolidasikan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki sebagai bagian dari kampanye untuk mencaplok wilayah ini secara ilegal ke Negara Israel.

Pencaplokan wilayah Tepi Barat ini dikonfirmasi langsung Kantor Hak Asasi Manusia PBB menyatakan dalam laporan baru yang dikeluarkan pada 18 Maret.

Gerakan pemukim Israel melihat pemilihan Presiden Trump sebagai kesempatan untuk mencaplok wilayah Palestina yang diduduki secara ilegal.

“Israel harus segera dan sepenuhnya menghentikan semua aktivitas permukiman dan mengevakuasi semua pemukim, menghentikan pemindahan paksa penduduk Palestina, dan mencegah serta menghukum serangan oleh pasukan keamanan dan pemukimnya,” kata Komisaris Tinggi PBB Volker Turk dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan