Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Ultimatum Otoritas Palestina: Penangkapan Mahmoud Jabarin di Jenin Lewati Batas Merah

Penangkapan pejuang perlawanan di Batalyon Jenin, Mahmoud Jabarin, oleh pasukan keamanan PA disertai dengan adegan mempermalukan. Hamas mengamuk

khaberni/tangkap layar
DIPERMALUKAN - Tangkap layar Khaberni, Selasa (25/2/2025), Pemimpin Batalyon Jenin, Mahmoud Jabarin, ditangkap oleh pasukan keamanan PA. Hamas menyatakan, penangkapan ini merupakan bentuk mempermalukan Jabarin. 

Hamas Ultimatum Otoritas Palestina: Penangkapan Mahmoud Jabarin di Jenin Lewati Batas Merah
 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Hamas memberikan ultimatum terhadap Otoritas Palestina (PA) atas aksi represif mereka yang dinilai makin tidak terkendali berbarengan dengan meluasnya agresi militer Israel (IDF) di Tepi Barat.

Hamas, dilansir Khaberni, Selasa (25/2/2025), mengutuk penangkapan politik yang terus berlanjut oleh PA di Tepi Barat.

Baca juga: Eskalasi Berbahaya, Senjata Pasukan Otoritas Palestina Direbut Batalyon 313 Brigade Jenin

Aksi-aksi represif PA, dianggap Hamas juga merupakan tindakan penghinaan terhadap milisi perlawanan Palestina oleh personel keamanan PA.

Hamas menekankan kalau, "Penangkapan pejuang perlawanan di Batalyon Jenin, Mahmoud Jabarin, oleh pasukan keamanan PA, dan penyiksaan serta penyerangan terhadapnya, merupakan pelanggaran semua garis merah dan ancaman terhadap tatanan nasional dan masyarakat."

Hamas menekankan, insiden kekerasan oleh personel keamanan PA terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat ini bukan yang pertama.

Pemimpin Batalyon Jenin, Mahmoud Jabarin
DIPERMALUKAN - Tangkap layar Khaberni, Selasa (25/2/2025), petempur Batalyon Jenin, Mahmoud Jabarin, ditangkap oleh pasukan keamanan PA. Hamas menyatakan, penangkapan ini merupakan bentuk mempermalukan Jabarin.

"Pasukan keamanan PA sebelumnya telah menyerang wanita-wanita merdeka Palestina, membubarkan acara-acara nasional dan populer, menyerang jurnalis, dan menangkap sejumlah dari mereka," kata pernyataan itu.

Gerakan perlawanan Palestina itu juga menyerukan diakhirinya aksi-aksi kekerasan oleh aparat PA, "Dan menyatukan barisan untuk menghadapi serangan Zionis yang ganas".

Seorang perwira Otoritas Palestina memegang senjatanya saat pasukan keamanan melancarkan serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, 16 Desember 2024.
Seorang perwira Otoritas Palestina memegang senjatanya saat pasukan keamanan melancarkan serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki, 16 Desember 2024. (tangkap layar aljazeera/Majdi Mohammed/AP)

Bentrokan demi Bentrokan Antar-Palestina

Operasi keamanan oleh personel PA sudah berlangsung selama akhir tahun lalu, khususnya di Jenin, Tepi Barat.

Pihak PA menyatakan, operasi dilakukan dalam konteks penertiban keamanan dari unsur gerakan-gerakan asing yang menyusup ke organisasi-organisasi perlawanan.

Israel juga menekan PA agar lebih keras bertindak terhadap faksi-faksi Palestina. Belakangan, Israel turun tangan dan sudah selama dua bulan melancarkan operasi 'Tembok Besi' di berbagai wilayah Tepi Barat.

Aksi-aksi personel PA ini mendapat penentangan dari faksi Palestina. Tak jarang, penentangan yang terjadi berujung bentrokan berdarah.

Pada Minggu (22/12/2024) silam, seorang anggota pasukan keamanan Palestina, dari jajaran “Pengawal Presiden,” dilaporkan tewas dalam bentrokan di Jenin.

Bentrokan bersenjata itu terjadi antara pasukan keamanan Otoritas Palestina dan milisi perlawanan Palestina di Jenin, Tepi Barat menurut juru bicara dinas keamanan Palestina.

Baca juga: Media Israel Tuding Faksi Bersenjata Brigade Jenin Terafiliasi Iran, Singgung Soal Imam Mahdi

Saksi mata melaporkan, sekelompok personel keamanan ditembaki oleh pejuang perlawanan di sekitar kamp Jenin ketika mereka sedang melakukan operasi terhadap milisi perlawanan Palestina.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved