Rusia Mau Damai dengan Ukraina, tapi Putin Minta Beberapa Syarat: Hilangkan Akar Penyebab Konflik!

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan beberapa kali Ukraina telah mengalami gencatan senjata sejak 2014.

Beberapa kali juga, lanjut Lavrov, Ukraina selalu melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Seluruh cerita ini menunjukkan bahwa gencatan senjata sementara telah dideklarasikan beberapa kali sejak 2014."

Baca juga: Ukraina Krisis Senjata, Pasukan Zelensky Curhat Kehabisan Rudal ATACMS Untuk Lawan Rusia

"Saya berbicara tentang Perjanjian Minsk, kesepakatan yang dibatalkan setelah kudeta 2014, dan perjanjian Istanbul."

"Semua itu mencakup gencatan senjata. Dan setiap kali, ternyata mereka telah berbohong kepada kita. Ukraina berbohong dengan dukungan mitra Eropa mereka," ungkap Lavrov, dikutip dari TASS.

Lavrov menekankan bahwa Rusia "membutuhkan perdamaian yang berkelanjutan dan langgeng berdasarkan fakta bahwa akar penyebab situasi saat ini telah dihilangkan".

Negosiasi antara delegasi AS dan Ukraina berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3/2025) lalu.

Pernyataan bersama mereka menyebutkan bahwa Ukraina siap menerima usulan gencatan senjata selama 30 hari dan menandatangani kesepakatan mineral dengan Washington.

Sementara AS akan segera mencabut jeda dalam penyediaan intelijen dan melanjutkan bantuan kepada Kyiv.

(*)