Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.312, Zelensky Tuduh Hongaria Intai Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.312, Presiden Ukraina Zelensky menuduh Hongaria menggunakan drone pengintai untuk mengawasi Ukraina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.312 pada Sabtu (27/9/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Perang Rusia–Ukraina berakar dari rangkaian ketegangan panjang sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Rusia tampil sebagai pewaris utama kekuatan Soviet, sementara Ukraina memilih berdiri sebagai negara merdeka.
Sejak awal, relasi kedua negara kerap diwarnai gesekan, mulai dari sengketa perbatasan, pencarian identitas nasional, hingga perbedaan haluan politik.
Situasi memanas usai Revolusi Maidan 2014 yang menggulingkan Presiden pro-Moskow, Viktor Yanukovych.
Pergantian rezim ini membuat Kyiv semakin dekat dengan Barat, langkah yang memicu kemarahan Rusia.
Sebagai respons, Moskow menganeksasi Krimea dan menyokong kelompok separatis di Donetsk serta Luhansk. Konflik pun bereskalasi menjadi perang berkepanjangan di kawasan Donbas.
Puncak ketegangan terjadi pada Februari 2022, ketika Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Ia beralasan serangan itu untuk melawan pengaruh “neo-Nazi” di Kyiv, melindungi etnis Rusia di Donbas, serta menggagalkan ambisi Ukraina bergabung dengan NATO yang dianggap mengancam keamanan Moskow.
Pada Sabtu dini hari, pasukan Rusia menyerang Zaporizhzhia dengan dua drone.
Kebakaran terjadi dan sebuah toko rusak dan tidak ada korban jiwa atau cedera, menurut laporan kepala ZOVA, Ivan Fedorov.
Baca juga: Menlu Rusia: NATO dan Uni Eropa Sudah Lancarkan Perang ke Moskow, Ukraina Jadi Proksi
"Di Zaporizhia, hampir 9 ribu pelanggan kehilangan akses listrik akibat serangan Rusia," kata kepala ZOVA Ivan Fedorov.
Zelensky Tuduh Hongaria Kirim Drone Pengintai
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 26 September melaporkan militer mencatat masuknya drone pengintai ke wilayah udara Ukraina, yang diduga berasal dari Hongaria.
Panglima Angkatan Bersenjata Oleksandr Syrsky menyebut drone itu kemungkinan digunakan untuk mengintai industri di perbatasan.
"Zelensky kehilangan akal sehatnya karena obsesinya terhadap Hongaria. Ia mulai melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada," kata Menteri Luar Negeri Hongaria Péter Szijjártó, menanggapi pernyataan Zelensky, melalui media sosial X.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.