Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Sebut Zelensky Tidak Bersyukur, Ini Jawabannya saat Ditanya Apakah Kini Mendukung Rusia
Donald Trump mengingat kembali pertemuannya dengan Zelensky di Ruang Oval. Ia menyebut presiden Ukraina itu tidak bersyukur.
“Pemerintahan baru dengan cepat mengubah konfigurasi kebijakan luar negeri,” ujar Peskov di televisi pemerintah Rusia awal Maret.
Namun, hal ini bisa segera berubah.
Dalam unggahan di Truth Social pada Jumat (7/3/2025), Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas serangan terbaru yang menargetkan militer dan warga sipil Ukraina.
Baca juga: Iran Ambil Pelajaran dari Cekcok Trump-Zelensky: Kami Tidak Bergantung pada Negara Lain
Sejumlah kritikus menyalahkan Trump atas keberhasilan serangan Rusia.
Kritikus menyoroti laporan media yang mengonfirmasi bahwa badan intelijen AS telah menghentikan pembagian informasi dengan Ukraina, yang sebelumnya berperan penting dalam pertahanan udara negara tersebut.
Pada hari yang sama, Trump mengatakan kepada wartawan di Ruang Oval bahwa Ukraina adalah hambatan terbesar dalam mengakhiri perang.
"Sejujurnya, saya semakin sulit berurusan dengan Ukraina. Mereka tidak punya kartu untuk dimainkan," ucapnya.
Pernyataan Trump memicu reaksi dari negara-negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, yang menyerukan peningkatan dukungan untuk Ukraina.
Namun, para ahli berpendapat bahwa NATO tidak akan mampu memberikan bantuan sebesar yang sebelumnya disediakan oleh AS.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.