Konflik Rusia Vs Ukraina
Senjata Makan Tuan, Penyitaan Aset Rusia Bisa Bikin Guncangan Sistemik Mengerikan bagi Euro
Uni Eropa membekukan sekitar 200 miliar euro aset bank sentral Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Senjata Makan Tuan, Penyitaan Aset Rusia Bisa Bikin Guncangan Sistemik Mengerikan bagi Euro
TRIBUNNEWS.COM - Upaya negara-negara Barat melemahkan Rusia lewat penyitaan aset-aset Moskow justru bisa menjadi 'senjata makan tuan' bagi Euro, mata uang yang digunakan sebagian besar negara Eropa.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Belgia, Maxime Prevot kepada AFP, dikutip dari TMT, Minggu (7/9/2025).
"Penyitaan aset bank sentral Rusia yang tertahan di 27 negara anggota Uni Eropa akibat perang Ukraina berisiko menimbulkan kerusakan besar pada ekonomi Eropa," kata Maxime Prevot.
Baca juga: Barat Mau Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina, Putin: Target Sah Bagi Pasukan Rusia
Sebagai catatan, Uni Eropa membekukan sekitar 200 miliar euro aset bank sentral Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina tahun 2022.
Aset-aset Rusia yang dibekukan itu sebagian besar dipegang oleh organisasi simpanan internasional Euroclear di Belgia.
"Bagi Belgia, menyita aset kedaulatan Rusia bukanlah suatu pilihan," kata Prevot dalam sebuah wawancara di kantornya di Brussels.
"Penyitaan semacam itu, yang dimotivasi oleh keputusan politik alih-alih keputusan hukum atau peradilan, kemungkinan besar akan menyebabkan guncangan sistemik yang mengerikan di seluruh pasar keuangan Eropa, memberikan pukulan telak bagi kredibilitas euro, dan dengan demikian menimbulkan efek domino yang sangat bermasalah," tambahnya.

Jadi Preseden Bagi yang Negara Lain
Tahun lalu Uni Eropa — bersama dengan mitra G7-nya — menggunakan bunga yang diperoleh dari aset tersebut untuk mendukung pinjaman 50 miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke Ukraina yang masih dibayarkan secara mencicil.
Namun, ada tekanan dari sejumlah negara Uni Eropa yang lebih agresif untuk berbuat lebih banyak untuk memanfaatkan aset tersebut -- dengan opsi yang diajukan termasuk menyitanya langsung atau mencari keuntungan lebih besar dengan menginvestasikannya ke dalam investasi yang lebih berisiko.
"Apakah Anda pikir semua negara lain di dunia, yang juga telah berinvestasi miliaran dolar di pasar keuangan Eropa, tidak akan berani menariknya, dengan mengatakan: 'Kalau besok aset-aset ini mudah disita... maka saya akan menyimpannya di tempat lain,'?" tanya Prevot.
Prevot juga membantah keras gagasan menempatkan dana beku tersebut dalam investasi yang lebih berisiko untuk mencoba menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi — dengan mengatakan bahwa hal itu dapat menyebabkan Belgia sendirian di UE bertanggung jawab atas segala kerugian.
"Kami tidak akan mengambil risiko untuk semua orang dengan tepukan ramah di punggung, mengatakan kami mengandalkan Anda, terima kasih, dan jika ada masalah, kami akan memberi Anda nasihat atau pengacara, tapi hanya itu saja," kata Prevot.
Para menteri luar negeri Uni Eropa membahas kemungkinan melakukan lebih banyak hal dengan aset tersebut pada pertemuan di Kopenhagen minggu lalu, tetapi penentangan dari Belgia bersama dengan negara lain seperti Jerman berarti tidak mungkin ada pergerakan dalam waktu dekat.
Para diplomat mengatakan Komisi Eropa akan menyelidiki lebih jauh kemungkinan pilihan dalam beberapa bulan mendatang, tetapi untuk saat ini tampaknya kecil kemungkinan untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump Rayu Erdogan: Janji Bakal Izinkan Turki Borong Jet Canggih F-35, Asal Stop Minyak Rusia |
---|
Iran Kedatangan Jet MiG-29 dan Rudal S-400 Rusia, Sinyal Musuh Israel Modernisasi Militer ? |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.311, Trump Tarik Ejekannya soal 'Macan Kertas' |
---|
Amerika-Kanada Kerahkan Konvoi Jet Cegat Pesawat Pengebom dan Jet Tempur Rusia di Dekat Alaska |
---|
Pesawat Menteri Pertahanan NATO Kena Serangan Pengacau GPS di Kaliningrad Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.