Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Iran Ambil Pelajaran dari Cekcok Trump-Zelensky: Kami Tidak Bergantung pada Negara Lain

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa perselisihan antara Trump dan Zelensky merupakan keretakan besar dalam tatanan global.

Tangkap layar video Sky News
IRAN PILIH KEMANDIRIAN - Menlu Iran Abbas Araghchi dalam wawancara yang diterbitkan Sky News pada 28 Januari 2025, membahas potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Dalam sebuah opini, Araghchi mengatakan bahwa perselisihan antara Trump dan Zelensky merupakan keretakan besar dalam tatanan global. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan bahwa pemerintahan AS di bawah Donald Trump telah menciptakan "suasana kacau" setelah pertemuan sengitnya di Ruang Oval dengan pemimpin Ukraina minggu lalu.

Dalam opini yang diterbitkan pada Rabu (5/3/2025) di surat kabar Ettela'at Iran, Araghchi menilai perselisihan tersebut mengungkapkan keretakan besar dalam tatanan global dan memperjelas bahaya mengandalkan Amerika Serikat dalam urusan keamanan.

Araghchi mengkritik apa yang ia sebut sebagai "ketegangan verbal" dan "kebijakan impulsif" dalam diplomasi global.

Ia menyoroti pertikaian di Ruang Oval sebagai momen refleksi bagi negara-negara yang selama ini bergantung pada AS, khususnya dalam konteks hubungan Ukraina dengan Barat.

"Perselisihan baru-baru ini di Gedung Putih bukan sekadar konflik biasa; hal ini mencerminkan keretakan mendalam dalam tatanan dunia," tulisnya.

Araghchi menilai bahwa bahkan sekutu lama AS kini mulai mempertanyakan kepemimpinan Washington, dengan negara-negara Eropa mengambil pendekatan lebih hati-hati terhadap perang di Ukraina.

Iran Pilih Kemandirian

Dalam opininya, Araghchi menegaskan bahwa Iran telah memilih jalur berbeda, yaitu kemandirian dan kemerdekaan strategis.

"Tidak seperti banyak negara yang bergantung pada kekuatan asing untuk keamanan, Iran telah secara sadar memilih untuk mempertahankan kemandiriannya, meskipun harus membayar harga atas keputusan tersebut," tulisnya.

Ia menegaskan bahwa pendekatan ini bukanlah akibat dari sanksi, melainkan keputusan strategis yang disengaja.

"Iran tidak membeli keamanannya; Iran membangunnya," tambahnya.

Mengutip Newsweek, pernyataan Araghchi sejalan dengan sikap Iran yang telah lama meyakini bahwa aliansi dengan AS tidak dapat diandalkan.

Baca juga: Rusia dan Iran Bereaksi Terhadap Bentrokan Berdarah Antara Pasukan Keamanan Vs Pejuang Pro-Assad

Pernyataannya juga mendukung sikap Pemimpin Tertinggi Iran yang menolak negosiasi dengan Washington.

Garis keras Iran menilai bahwa konfrontasi Trump-Zelensky menjadi bukti ketidakstabilan diplomatik AS.

Meskipun Araghchi menekankan pentingnya kemandirian militer, Iran tetap menjalin kerja sama dengan pihak asing, khususnya Rusia.

Hubungan Rusia dan Iran

Pada Januari 2025, Rusia dan Iran menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi dan militer.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved