Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tank-Tank Israel Masuk Jenin, Cegah Warga Palestina Tepi Barat yang Mengungsi Agar Tak Bisa Kembali

Manuver Tank-Tank Israel ke Jenin dan sejumlah wilayah Tepi Barat ini menguatkan hipotesis kalau Israel akan terang-terangan mencaplok Tepi Barat.

Tangkapan layar Twitter
BERBARIS - Tank tempur dan kendaraan militer Israel (IDF). Dalam peningkatan eskalasi, IDF dilaporka kembali mengerahkan tank Merkava ke wilayah Tepi Barat, sebuah manuver yang dinilai sebagai upaya terang-terangan untuk mencaplok Tepi Barat. 

Tank terakhir kali dikerahkan di Tepi Barat pada tahun 2002, ketika Israel memerangi pemberontakan Palestina yang mematikan.

Kementerian luar negeri Palestina menyebut tindakan Israel tersebut sebagai “eskalasi berbahaya terhadap situasi di Tepi Barat,” dan mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan dalam apa yang disebutnya sebagai “agresi” ilegal Israel.

"Bahkan jika mereka tetap tinggal, kami akan kembali ke kamp pada akhirnya," kata Mohamed al-Sadi, salah satu pengungsi dari Jenin.

"Kamp ini milik kami. Kami tidak punya tempat lain untuk dituju."

LARAS TANK MERKAVA - Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas.
LARAS TANK MERKAVA - Foto tangkap layar Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan pasukan Israel (IDF) menjejerkan posisi laras meriam tank Merkava dalam agresi militer di Gaza. Pasukan Israel dijegal krisis keuangan saat mereka berniat melanjutkan perang di Gaza karena potensi berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. (khaberni/tangkap layar)

Rencana Palsu Israel untuk Menghancurkan Tepi Barat

Pengerahan tank-tank IDF ini menguatkan apa yang dihipotesiskan sejumlah pengamat kalau Israel memang telah lama berencana menguasai Tepi Barat sepenuhnya.

Peledakan bus-bus di Tel Aviv, menjadi dalil Israel untuk mengatakan kalau 'serangan meningkat', meski belum bisa dijelaskan secara detail terkait insiden peledakan tersebut.

Pada Sabtu (22/2/2025), media Khabarni, memberikan ulasan seputar misteri yang masih menyelimuti rangkaian ledakan bus Israel yang terjadi pada Jumat malam di selatan Tel Aviv.

Pada ulasannya tersebut, diungkap sejumlah kejanggalan yang terjadi, mengindikasikan kalau ledakan-ledakan itu cuma sandiwara, rencana palsu Israel sebagai pembenaran untuk mengintensifkan apa yang disebut sebagai Gaza-fikasi Tepi Barat,

Baca juga: Gazafikasi, Agresi Militer Israel di Jenin Masuk Bulan Kedua: Pengungsian Massal di Tepi Barat

"Permainan "Insiden Pengeboman" dimulai pada malam tanggal 20 Februari dengan meledaknya lima bus kosong yang diparkir di sebuah alun-alun dekat kota Beit Yam, sebelah selatan Tel Aviv," tulis ulasan Khaberni, dikutip Sabtu.

Empat di antaranya meledak dan alat peledak lainnya berhasil dijinakkan.

"Dugaan insiden peledakan itu diikuti oleh narasi surealis dari polisi Israel yang memunculkan plot yang lemah dan tidak logis," kata ulasan tersebut.

Klaim Israel adalah bahwa bom seberat 5 kg ditanam di bus-bus dan dipersiapkan untuk meledak di lain waktu.

Pihak Israel menyebut, kesalahan pada jam pengatur waktu menyebabkannya meledak sebelum waktu yang dijadwalkan.

Baca juga: Tel Aviv Diguncang Ledakan Bus, Israel: Bom Berhuruf Arab, IDF Tambah 3 Batalyon ke Tepi Barat

"Tuduhan itu terus berlanjut hingga penonton mendapati dirinya, hingga detik ini, di depan sebuah film Bollywood dengan skenario dan arahan yang lebih dekat dengan fantasi," tulis ulasan itu merujuk pada sejumlah kejanggalan klaim Israel

Satu di antara kejanggalan, kata ulasan itu, misalnya, lokasi ledakan adalah depot bus.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved