Konflik Palestina Vs Israel
Prancis Usul UNIFIL Ambil Alih 5 Posisi untuk Ganti Pasukan Israel di Lebanon, Israel Harus Mundur
Kementerian Luar Negeri Prancis menekankan bahwa penarikan penuh Israel merupakan bagian dari komitmen yang dibuat dalam perjanjian gencatan senjata
Editor:
Muhammad Barir
Prancis Usul agar UNIFIL Ambil Alih 5 Posisi untuk Gantikan Pasukan Israel di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM- Kementerian Luar Negeri Prancis menekankan bahwa penarikan penuh Israel merupakan bagian dari komitmen yang dibuat dalam perjanjian gencatan senjata yang diawasinya.
Prancis menegaskan kembali perlunya penarikan penuh pasukan pendudukan Israel dari Lebanon setelah batas waktu penarikan mereka tiba pada hari Selasa, sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Prancis menekankan.
Paris mendesak otoritas Israel dan semua pihak terkait untuk menanggapi usulannya guna memastikan penarikan penuh tercapai.
Hal ini terjadi setelah rezim Israel secara sepihak memutuskan untuk menduduki lima posisi di utara garis penarikan Israel dari Lebanon pada tahun 2006, yang dikenal sebagai Garis Biru.
Prancis mengusulkan agar Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL), termasuk kontingen Prancis, mengambil alih lima posisi untuk menggantikan pasukan Israel.
Menekankan bahwa penarikan penuh pasukan Israel "merupakan langkah penting dalam mengimplementasikan komitmen yang dibuat dalam konteks" perjanjian gencatan senjata, kementerian tersebut mengatakan bahwa usulannya dapat "menjamin keamanan penduduk di sana."
Negara itu juga menyambut baik penempatan kembali Tentara Lebanon di Lebanon selatan, yang dikatakannya akan memungkinkan pasukan tersebut untuk mendekontaminasi wilayah yang diserahkan oleh pasukan pendudukan Israel.
"Prancis menegaskan kembali dukungannya terhadap tindakan UNIFIL dan mengingat kembali peran pentingnya dalam keamanan kawasan," simpul pernyataan itu.
Troika Lebanon minta dukungan DK PBB untuk penarikan pasukan Israel
Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden Joseph Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri, dan Perdana Menteri Nawaf Salam menegaskan kembali komitmen penuh Lebanon terhadap Resolusi 1701, meskipun ada pelanggaran Israel yang sedang berlangsung.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama pejabat tinggi Lebanon menekankan perlunya pasukan Israel untuk sepenuhnya menarik diri dari Lebanon Selatan sebagaimana diamanatkan oleh perjanjian gencatan senjata.
Pernyataan presiden tersebut merujuk pada deklarasi bersama oleh presiden Amerika dan Prancis sebelum keputusan gencatan senjata, di mana kedua pihak menegaskan kolaborasi mereka dengan "Israel" untuk sepenuhnya melaksanakan Resolusi 1701 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Lebih lanjut dikatakan bahwa Lebanon akan meminta DK PBB untuk memaksa pendudukan mematuhi resolusi tersebut. Para peserta juga membahas keberadaan pendudukan di Selatan, dan bahwa Lebanon berkomitmen untuk mendapatkan kembali kendali penuh atas tanahnya dengan segala cara.
SUMBER: AL MAYADEEN
Konflik Palestina Vs Israel
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Rusia Turun Tangan, Bantu Warga Palestina Keluar dari Kota Gaza Saat Serangan Israel Menggila |
---|
Israel Klaim Punya Senjata Laser Berkecepatan Cahaya, Apa Itu Sistem Pertahanan Iron Beam? |
---|
Uni Eropa Hajar Netanyahu, Siap Jatuhkan Sanksi dan Kerek Tarif Dagang Gegara Genosida Gaza |
---|
Irlandia Desak PBB Tendang Israel dan Sekutunya, Buntut Genosida Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.