Senin, 29 September 2025

Konflik Suriah

Suriah Bisa Belajar dari Indonesia Menjadi Negara Demokrasi Bagi Mayoritas Muslim dan Berbagai Suku

Suriah berpeluang terpecah-belah seperti kebanyakan negara yang diterpa gelombang Musim Semi Arab.

Penulis: Hasanudin Aco
AFP/ANGELOS TZORTZINIS
Seorang demonstran memegang bendera oposisi Suriah saat anggota masyarakat Suriah meneriakkan slogan-slogan di alun-alun Syntagma di Athena untuk merayakan berakhirnya rezim diktator Suriah Bashar al-Assad setelah pejuang pemberontak menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada malam hari, 8 Desember 2024. - Pemberontak yang dipimpin kaum Islamis menggulingkan penguasa lama Suriah, Bashar al-Assad, dalam serangan kilat yang disebut oleh utusan PBB sebagai "momen penting" bagi negara yang dirusak oleh perang saudara. (Photo by Angelos TZORTZINIS / AFP) 

Pemerintah Indonesia, kata Anis, berharap rakyat Suriah bisa memulai kehidupan baru yang lebih baik setelah krisis ini berlalu.

Para pihak juga diharapkan dapat menjaga keamanan dan keselamatan rakyat Suriah.

"Indonesia menghormati keutuhan wilayah Suriah dan mengharapkan rakyat Suriah dapat memulai kehidupan baru yang lebih baik," kata Anis.

Sebagai informasi Bashar al-Assad telah berkuasa di Suriah sejak 24 tahun lalu.

Rezim ini memimpin Suriah sejak tahun 2000, saat ia menggantikan ayahnya Hafiz al-Assad yang wafat. 

Konflik yang terjadi di Suriah hari ini membuat Bashar al-Assad menyelamatkan diri ke Rusia setelah rezimnya digulingkan pihak oposisi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan