Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara IDF Satu Pangkalan Dievakuasi, Israel Sebut Gaza Medan Perang Paling Sulit di Dunia

Israel terpaksa mengevakuasi semua pasukan di sebuah pangkalan militer seiring kerasnya perlawanan Brigade Al Qassam Cs di Gaza

khaberni/HO
Pasukan pendudukan Israel (IDF) di Jalur Gaza. Pihak IDF menyebut, Gaza adalah medan tempur paling sulit di dunia. 

Dia memperingatkan bahwa “bahkan setelah kami menangani Rafah ….. Hamas akan bergerak ke utara dan mencoba berkumpul kembali, bahkan dalam beberapa hari mendatang. Di mana pun Hamas kembali, baik di utara maupun di tengah Jalur Gaza, kami akan kembali beraksi.”

Pada Selasa, tentara pendudukan Israel menduduki kembali penyeberangan darat Rafah dan sekali lagi secara paksa mengusir warga Palestina di lingkungan timur kota Rafah menjelang invasi darat.

Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF
Tentara IDF beroperasi di Jalur Gaza, Januari 2024. /Kredit foto: IDF (Via JPost)

Santai Saat AS Ancam Setop Amunisi

Ketika ditanya tentang penundaan kiriman senjata yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pemerintah AS sehubungan dengan potensi operasi besar Israel di Rafah, Hagari mengatakan bahwa Israel dan sekutu-sekutunya menyelesaikan perselisihan apa pun “secara tertutup”.

Hagari terkesan santai menanggapi ancaman AS yang mau menghentikan suplai amunisi. Dia yakin perselisihan bisa diselesaikan dan Israel akan mendapat yang mereka butuhkan.

Dia menggambarkan koordinasi antara Israel dan Amerika Serikat telah mencapai “ruang lingkup yang belum pernah ada sebelumnya. Saya pikir, dalam sejarah Israel.”

Pada hari Selasa, pemerintahan Biden mengkonfirmasi laporan bahwa mereka baru-baru ini menghentikan pengiriman besar bom seberat 2.000 dan 500 pon yang dikhawatirkan akan digunakan Israel dalam operasi darat besar-besaran di kota Rafah di Gaza selatan yang padat penduduknya.

Dengan dukungan Amerika, Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan dan melukai lebih dari 113.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Sekitar 10.000 orang juga hilang di tengah kehancuran besar dan kelaparan.

(oln/khbrn/memo/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved