Konflik Palestina Vs Israel
Lelah dan Kecewa, Ratusan Prajurit Cadangan Israel Kena Mental dan Ogah Ikut Serbu Gaza
Ratusan anggota cadangan Israel menandatangani surat ke pemerintah yang menyebut rencana pendudukan itu 'ilegal' dan bersumpah tidak bertugas.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Lelah dan Kecewa, Para Prajurit Cadangan Israel Kena Mental dan Ogah Ikut Serbu Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel memanggil sebanyak puluhan ribu warga pemukim mereka lewat jalur wajib militer untuk masuk menjadi tentara cadangan militer Israel (IDF).
Surat pemanggilan ini dikirim bulan lalu dan mulai berlaku pada 2 September di mana para prajurit IDF ini akan bertugas menjelang serangan yang direncanakan untuk merebut dan menduduki Kota Gaza.
Baca juga: 40 Ribu Prajurit Cadangan Israel Mau Serbu Kota Gaza, Jenderal IDF Akui Tentaranya Kewalahan
"Mayoritas prajurit cadangan IDF tersebut telah bertugas ratusan hari sejak Israel memulai kampanye genosida terhadap Gaza," tulis laporan TC, dikutip Kamis (9/4/2025).
Mereka kini diwajibkan untuk bertugas tiga bulan lagi, dan berpotensi seperempatnya lagi, tergantung pada bagaimana operasi berjalan.
Baca juga: Penyergapan Fatal IDF di Zaytoun: Bagaimana Hamas Tetap Menyala di Gaza Setelah Dua Tahun Perang?
Krisis Kepercayaan
Namun, terdapat kekhawatiran besar mengenai moral pasukan dan berapa banyak yang akan benar-benar bertugas.
Ratusan prajurit bahkan menentang operasi tersebut dan mengancam tidak akan ikut bertugas.
"Rotasi ini adalah yang tersulit sejauh ini. Banyak yang merasa bimbang mengenai kekhawatiran para sandera yang ditawan Hamas," ujar para prajurit cadangan kepada surat kabar Haaretz .
Beberapa anggota cadangan “telah menyatakan kalau mereka tidak percaya pada tujuan yang dinyatakan pemerintah Israel,” sumber Haaretz menambahkan.
Para pejabat senior yang dikutip oleh surat kabar Israel tersebut mengatakan kalau terdapat “krisis kepercayaan” antara pemerintah dan lembaga militer, yang berdampak pada prajurit militer mereka.
Laporan itu mengatakan para komandan militer IDF di pasukan cadangan telah diperintahkan untuk menggelar konseling dan mengizinkan pasukan untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan mereka tentang serangan yang akan segera dilakukan untuk merebut Kota Gaza dan mendudukinya.
"Kami bicara dan mengatakan apa yang kami pikirkan, tetapi tidak ada jawaban. Saya tidak ingat perasaan seberat itu dalam tugas-tugas sebelumnya. Bahkan hanya dari berbicara dengan para komandan, jelas bahwa kami akan memasuki perang yang bahkan IDF tidak inginkan," kata seorang prajurit cadangan kepada surat kabar tersebut.
"Tidak ada yang bisa menceritakan dongeng kepada saya setelah 280 hari pertempuran di Gaza. Sayangnya, saya tahu Gaza. Penaklukan Gaza tidak ada hubungannya dengan pengembalian para sandera. Kita semua mengerti itu."

Banyak yang Menolak Bertugas
Laporan tersebut juga menegaskan kembali kekhawatiran terkini atas tingkat partisipasi menjelang operasi.
Ia menambahkan bahwa ketidakhadiran itu jelas bagi semua orang, meskipun tentara mengaburkan dan meremehkan masalah tersebut.
Konflik Palestina Vs Israel
Anggota DPR: Kehadiran Presiden di Forum Terbatas PBB Bukti Pengakuan Diplomasi Kemanusiaan RI |
---|
Prabowo Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Usman Hamid: Lebih Masuk Akal daripada Urus MBG |
---|
Trump Kecam Barat, Sebut Pengakuan Palestina Legitimasi Teror Hamas |
---|
Kritik Pidato Presiden Prabowo di PBB, Usman Hamid Dorong Ratifikasi Statuta Roma |
---|
Presiden Prabowo Penuhi Undangan Donald Trump Hadiri Pertemuan Multilateral Timur Tengah Bahas Gaza |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.