"Satu perjalanan pulang pergi dari Shanghai ke Rotterdam, dan Anda akan menambah biaya bahan bakar sebesar satu juta dolar karena mengubah rute melalui Tanjung Harapan," kata Peter Sand, kepala analis di perusahaan analisis pasar Xeneta yang berbasis di Kopenhagen.
Pernyataan Serupa juga dilontarkan Direktur perusahaan investasi energi Tortoise Capital, Thummel yang memproyeksi ketegangan di Laut Merah dapat menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi.
“Risiko geopolitik di laut Merah menyebabkan harga minyak bergerak lebih tinggi karena sekitar 15 persen lalu lintas pelayaran dunia transit melalui Terusan Suez, rute pelayaran terpendek yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania,” jelas Thummel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.